Melesat 1%, IHSG Jawara Asia!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 December 2020 15:35
Virus Outbreak Britain
Foto: AP/Frank Augstein

Namun ada sentimen negatif yang beredar yaitu pengetatan pembatasan sosial (social distancing) di beberapa negara karena lonjakan kasus corona. Di Inggris, pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson memperkenalkan zona Tier 4 yang sebelumnya paling mentok Tier 3. Tier 4 menandakan wilayah yang paling parah mengalami 'serangan' virus corona.

Pertemuan di luar ruangan dibatasi, satu orang hanya boleh menemui satu orang. Seluruh kegiatan non-esensial seperti kolam renang, pusat kebugaran, bioskop, arena bowling, rumah judi, bar, salon, dan pusat perawatan harus tutup sementara. Aturan mengenai Tier 4 akan dikaji ulang pada 30 Desember 2020.

Inggris juga tengah menghadapi virus corona jenis baru. Virus ini disebut-sebut 70% lebih mudah menular dari sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah terpaksa mengetatkan social distancing mengingat ada potensi kerumunan dan kumpul-kumpul perayaan Hari Natal-Tahun Baru.

"Kita harus memastikan vaksinasi terus berjalan sehingga membuat masyarakat aman. Mengingat cepatnya penyebaran virus corona varian baru ini, akan sulit untuk mengendalikannya sampai seluruh masyarakat menerima vaksin," kata Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara di Swedia, pemerintahan Perdana Menteri Stefan Lofven memutuskan untuk menutup perkantoran dan pertokoan non-esensial, pusat kebugaran, perpustakaan, dan sebagainya hingga 24 Januari 2021. Kumpul-kumpul di restoran hanya boleh dihadiri maksimal empat orang. Pemerintah juga menyarankan warga untuk selalu memakai masker di tempat umum jika tidak bisa menjaga jarak.

"Kita harus mau melakukan lebih karena rantai penularan sudah semakin serius. Sistem layanan kesehatan kita ada batasnya," kata Lofven, seperti dikutip dari Reuters.

Oleh karena itu, perayaan Hari Natal sepertinya tidak akan banyak memberi pengaruh terhadap aktivitas ekonomi. Prospek ekonomi dunia masih suram, semua karena pandemi virus corona. Ini tentu bisa membuat investor memilih mundur dan berpikir ulang untuk masuk ke instrumen berisiko.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular