
Dapat Restu BPOM AS, Vaksin Moderna Siap Didistribusikan

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mendapat otorisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat atau US Food and Drug Administration (FDA), vaksin virus corona buatan Moderna Inc, emiten yang tercatat di Bursa Nasdaq dengan kode MRNA, siap didistribusikan.
Hal ini terlihat dari karyawan sebuah pabrik di daerah Memphis sedang mempersiapkan vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan National Institutes of Health, berdasarkan laporan AP News, dikutip Minggu (20/12/2020).
Para pekerja terlihat mulai mengemas pengiriman vaksin Covid-19 tersebut yang dibutuhkan untuk mengendalikan pandemi virus corona di AS.
Tak hanya Moderna, sebelumnya FDA, pada Sabtu juga telah mengumumkan penggunaan darurat bagi vaksin Pfizer-BioNTech. Dengan sudah tersedianya kedua vaksin tersebut, maka vaksinasi massal di AS sudah bisa dimulai.
"Dengan ketersediaan dua vaksin sekarang untuk pencegahan Covid-19, FDA telah mengambil langkah penting lainnya dalam memerangi pandemi global yang menyebabkan banyak sekali rawat inap dan kematian di Amerika Serikat setiap hari," kata Komisaris FDA Stephen M. Hahn, MD," seperti melansir Reuters, dikutip Minggu (20/12/2020).
Setidaknya akan ada enam juta dosis vaksin yang dikirim ke seluruh AS pekan depan. Keputusan FDA ini mendapat sambutan dari Presiden AS Donald Trump. Pria yang akan segera lengser Januari 2021 itu mencuit "Selamat, vaksin Moderna sekarang telah tersedia" dalam akun Twitternya @realDonadTrump.
AS adalah negara pertama yang memberikan izin ke Moderna. Sementara Pfizer, AS menjadi negara kedua setelah Inggris, yang mengeluarkan izin 2 Desember lalu.
Moderna merupakan perusahaan obat yang berbasis di Massachusetts, AS. Efektivitas vaksin ini menurut riset adalah sekitar 95% dibanding plasebo.
Sebelumnya, pada Kamis, panel penasihat independen untuk FDA mendukung penggunaan vaksin Moderna. Seluruh anggota panel memberikan suara penuh bahwa manfaat vaksin lebih besar dari risikonya pada warga berusia 18 tahun ke atas, namun satu suara abstain dalam pertemuan itu.
Kabar baik ini tak membuat saham MRNA di Nasdaq menguat. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu (18/12), saham MRNA minus 2,62% di level US$ 140,23/saham. Kendati demikian, secara tahun berjalan atau year to date, saham MRNA meroket 617%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Vaksin Moderna, Harga Emas Gak Kuat Nanjak ke US$ 1.900