
Bak Daging Mentah: Stimulus AS Alot, Wall Street Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Amerika Serikat ditutup terkoreksi dari posisi rekor tertingginya pada perdagangan Jumat (18/12/2020) waktu setempat. Anggota parlemen masih terus berupaya untuk menjembatani perbedaan pendapat untuk mengeluarkan stimulus tambahan di masa pandemi Covid-19.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 124,32 poin, atau 0,4%, menjadi 30.179,05. S&P 500 merosot 0,4%, atau 13,07 poin, menjadi 3.709,41 sekaligus menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut sementara Nasdaq berkurang 0,1%, atau 9,11 poin, menjadi 12.755,64.
Ketiga indeks acuan ini baru saja menyentuh posisi tertinggi intraday baru pada hari sebelumnya dan ditutup pada rekor.
Para anggota parlemen menyebutkan mereka hampir mencapai kesepakatan yang akan memberikan stimulus tambahan US$ 900 miliar. Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan bahwa negosiasi di parlemen terkait dengan stimulus ini 'tetap produktif'.
"Faktanya, saya sekarang lebih optimis daripada semalam bahwa kerangka bipartisan, bikameral untuk paket penyelamatan besar sudah dekat," kata dia, dilansir dari CNBC, Sabtu (19/12/2020).
Pemimpin Mayoritas parlemen Steny Hoyer majelis akan istirahat sampai jam 5 sore, sementara para pemimpin kongres mencoba untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana untuk bergerak maju. Sempat terjadi perdebatan di menit terakhir pembicaraan yang berakhir dengan tak adanya kesepakatan bantuan termasuk pembiayaan langsung, pinjaman usaha kecil dan dorongan untuk asuransi pengangguran.
Dikonfirmasi CNBC, ketika pasar tutup, Kongres mencoba menyetujui tindakan untuk menjaga pemerintah tetap berjalan selama dua hari lagi.
Perdagangan di pasar saham memecahkan rekor volume tertingginya pada perdagangan kemarin, setelah saham Tesla masuk dalam indeks S&P 500. Ada lonjakan volume perdagangan hingga penutupan dan S&P 500 akan mulai diperdagangkan dengan Tesla sebagai anggota pada hari Senin (21/12/2020) pekan depan.
Saham Tesla naik ke level tertinggi pada perdagangan kemarin. Lebih dari 200 juta saham Tesla berpindah tangan, lebih dari empat kali lipat volume rata-rata 30 hari.
Pada pekan lalu, pasar saham Amerika mengalami penguatan di awal pekan sejalan dengan optimisme menuju kesepakatan stimulus serta peluncuran vaksin.
Pada Kamis (17/12/2020) malam, penasihat Food and Drug Administration (FDA) sangat mendukung vaksin Covid Moderna, sebuah langkah kunci menuju persetujuan distribusi publik oleh FDA.
Investor masih bertaruh dengan kenaikan kasus Covid-19 dan data ekonomi yang mengecewakan akan mendorong anggota parlemen untuk memperkuat paket bantuan baru
Klaim pengangguran pekan lalu mencapai level tertinggi sejak awal September, sementara penjualan ritel turun lebih dari yang diantisipasi pada November.
"Berita buruk minggu ini adalah gelombang ketiga terus memburuk, dan kerusakan ekonomi akibat pandemi terus meningkat," kata Brad McMillan, kepala investasi di Commonwealth Financial Network.
"Kabar baiknya adalah bahwa kebijakan mulai berhasil menahan virus, dan pemerintah federal kemungkinan akan mengesahkan RUU stimulus, mengurangi kedua faktor risiko utama," lanjutnya.
Dia menyebut volatilitas pasar yang lebih tinggi akan terjadi dalam jangka pendek di tengah perkembangan stimulus dan vaksin, sebelum ekonomi kembali mengalami pertumbuhan pada 2021.
"Dengan vaksin yang sekarang tersedia dan meningkat, kita berada awal berakhirnya pandemi, dan pasar menyadari itu," tandasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trio Inflasi-Resesi-Fed Biang Kerok, Wall Street Kebakaran!