
Usai Cetak Rekor, Wall Street Dibuka Berayun ke Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka berfluktuasi pada perdagangan Jumat (18/12/2020), setelah kemarin mencetak rekor tertinggi baru meski kasus Corona masih terus membumbung.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 20 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian berbalik minus 62,4 poin (-0,21%) ke 30.240,97. S&P 500 turun 9,3 poin (-0,25%) ke 3.713,22 dan Nasdaq surut 5,9 poin (-0,05%) ke 12.761,25.
Saham Tesla hari ini mencuri perhatian karena secara resmi menjadi konstituen indeks S&P 500, dengan sumbangan kapitalisasi pasar sebesar US$ 600 miliar setelah melesat lebih dari 700% tahun ini. Saham perusahaan milik Elon Musk ini melompat 4% ke titik tertinggi yang baru.
Kemarin, Dow Jones melompat 148 poin atau 0,49%. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq sempat menyentuh level tertinggi di tengah perdagangan, dengan menguat masing-masing 0,58% dan 0,84%.
Pelaku pasar cenderung memantau perkembangan vaksin Covid-19 di tengah kenaikan kasus Corona, serta harapan tercapainya kesepakatan stimulus senilai US$ 900 miliar.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan bahwa kesepakatan bikameral bipartisan "semakin dekat di genggaman." Dia optimistis bahwa Kongres akan mencapai kesepakatan pada akhir pekan.
Ketua DPR Nancy Pelosi juga mengatakan bahwa Partai Demokrat kian mendekati konsensus. "Kita membuat beberapa kemajuan pagi ini" dan "menunggu kabar dari mereka," tuturnya pada Kamis.
Angka klaim tunjangan pengangguran pekan lalu mencapai 885.000, menjadi yang tertinggi sejak awal September, dan melampaui ekspektasi ekonomi sebanyak 808.000. Sementara itu, data penjualan ritel anjlok 1,1% pada November, lebih buruk dari ekspektasi ekonom sebesar 0,3%.
"Kabar buruk pekan ini adalah gelombang ketiga yang terus memburuk, dan kerusakan ekonomi dari pandemi terus mewujud," tutur Brad McMillan, Kepala Investasi Commonwealth Financial Network, sebagaimana dikutip CNBC International.
Namun kabar baiknya, lanjut dia, kebijakan untuk mengatasi virus telah terlihat, dan pemerintah terus menggodok stimulus. Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS pada Kamis menyetujui penggunaan vaksin Moderna untuk keperluan darurat, menjadi langkah penting untuk pendistribusian vaksin Covid-19 pekan depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir