Kredit Korporasi Penopang Utama Pertumbuhan BTPN Masa Pandemi

Rahajeng Kusumo Hastuti & Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 December 2020 11:38
Gedung BTPN
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatat pertumbuhan kredit korporasi hingga kuartal III-2020 mencapai 21% dibandingkan setahun sebelumnya. Komposisi kredit korporasi sebesar 60% dari keseluruhan kredit hingga 30 September 2020.

Di tengah pandemi ini, Bank BTPN mampu mencatatkan kinerja yang baik berkat performa dari segmen korporasi. Bahkan disebutkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi kekuatan pada segmen korporasi di Bank BTPN.

Nathan Christianto, Head of Wholesale Banking Bank BTPN, menjelaskan hal pertama yang menjadi kekuatan segmen korporasi BTPN adalah hubungan yang terjalin kuat dengan nasabah yang didukung oleh layanan finansial yang lengkap. Selanjutnya adalah sinergi yang dilakukan dengan segmen bisnis lain di BTPN. Melalui sinergi tersebut, segmen korporasi ini tak hanya memberikan layanan prima untuk nasabah Bank BTPN, tapi juga untuk distributor, pemasok, karyawan hingga pemilik / manajemen perusahaan.

"Sebagai contoh layanan Supply Chain Financing untuk distributor dan pemasok dari debitur Korporasi, kemudian berkolaborasi dengan Jenius untuk pembayaran gaji dan penawaran pinjaman untuk karyawan debitur. Selanjutnya layanan Wealth Management untuk pemilik / manajemen debitur, dan berbagai program edukasi / pelatihan untuk karyawan debitur melalui program DAYA," jelasnya kepada CNBC Indonesia, belum lama ini.

Sinergi tersebut, tuturnya, didukung melalui beberapa upaya peningkatan di sisi interkoneksi sistem informasi cash management baik eksternal maupun internal, sebagai contoh dengan memanfaatkan Host-to-Host based solution dan metode interkoneksi lainnya untuk menghubungkan sistem informasi cash management Bank BTPN dengan Debitur.

"Dengan adanya produk yang semakin lengkap setelah adanya sinergi dengan lini bisnis lainnya di Bank BTPN setelah merger, maka semakin banyak nasabah Korporasi yang semakin tertarik untuk melakukan transaksi lebih banyak dengan Bank BTPN yang kemudian mendorong pertumbuhan segmen Kredit Korporasi di Bank BTPN yang lebih cepat," ujar Nathan.

Kekuatan selanjutnya, tutur Nathan, adalah dukungan kuat SMBC Group terhadap Bank BTPN sebagai Member of SMBC yang memberikan beberapa keuntungan. Pertama adalah Global Relationship antara SMBC Group dengan nasabah-nasabah global atau multinasional yang membuka kesempatan bagi Bank BTPN untuk menjalin kerja sama dengan anak-anak perusahaan nasabah global SMBC di Indonesia.

"Perusahaan-perusahaan ini terbukti mempunyai ketangguhan yang cukup besar dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 yang membuat portofolio kredit Korporasi di Bank BTPN cukup solid," jelas Nathan.
Selanjutnya Global Connectivity, melalui dukungan SMBC Group yang memiliki jaringan luas, maka Bank BTPN bisa melayani nasabah korporasi di Indonesia yang membutuhkan akses global seperti transaksi ekspor impor, foreign exchange hingga pengiriman uang dari dan ke luar negeri.

Selanjutnya tersedianya produk yang lengkap dengan adanya "transfer of product knowledge" dari SMBC ke BTPN. "Seperti yang kita ketahui, SMBC dikenal sebagai salah satu pemimpin dalam sektor pembiayaan projek ("Project Finance"), sindikasi, ECA-backed facility, trade finance, treasury, dan cash management dalam skala global yang semuanya ini tersedia di BTPN bagi nasabah Korporasi kami," jelasnya.

"Bank BTPN juga berperan aktif dalam menggalakkan Foreign Direct Investment (FDI) dari Jepang ke Indonesia dengan membantu nasabah-nasabah Korporasi Jepang yang ingin membuka atau meningkatkan usahanya di Indonesia atau sebaliknya jika ada perusahaan Indonesia yang ingin mencari "business partner" dari luar negeri," jelasnya.

Kekuatan lain adalah dukungan pendanaan dari SMBC Group. Bank BTPN sebagai bagian dari SMBC Group menerima dukungan finansial yang terus menerus dari SMBC dalam bentuk Pinjaman Kredit Luar Negeri (PKLN) sejumlah US$ 2.8 milyar dan subordinated debt sejumlah US$0.4 milyar per posisi 30 September 2020.

"Terakhir, segmen Korporasi yang sebelumnya terpusat di Jakarta saat ini sudah dapat memanfaatkan jaringan kantor Bank BTPN yang terplilih untuk mendukung pelayanan kepada segmen Korporasi," jelasnya.

Informasi saja, hingga kuartal III-2020, segmen Korporasi tetap menjadi penopang pertumbuhan kredit di Bank BTPN. Secara year on year (YoY), kredit Korporasi Bank BTPN tumbuh 21% menjadi Rp 89,3 triliun pada kuartal III-2020. Angka ini 60% dari total portofolio kredit Bank BTPN.

Pembiayaan segmen Korporasi ini diantaranya untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan dan infrastruktur, yang merupakan komitmen Bank BTPN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Di sisi lain, segmen Korporasi Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas portofolio kredit yang tercermin dari NPL. Gross NPL segmen Korporasi sedikit mengalami peningkatan dari 0,16% di Sep 2019 menjadi 0,39% di Sep 2020 dikarenakan efek pandemi Covid-19 pada segmen Korporasi (gross NPL Bank BTPN di level 1,10% pada akhir September 2020). Angka ini masih relatif rendah dibandingkan NPL industri perbankan yang pada akhir Agustus 2020 tercatat sebesar 3,22%.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari strategi Bank BTPN di segmen Korporasi terutama di masa pandemi. Penentuan target market yang tepat dengan pemberian pinjaman yang fokus pada beberapa industry leaders di sektor sektor strategis diiringi dengan manajemen portofolio kredit yang proaktif merupakan dua kunci utama keberhasilan di masa pandemi.

Adapun sektor-sektor yang menjadi fokus Bank BTPN diantaranya adalah FMCG, telekomunikasi, kesehatan dan obat-obatan/pharmaceutical, otomotif, proyek ketahanan energi, ketahanan pangan dan infrastruktur, dan industri berorientasi ekspor. Disamping itu BTPN sebagai bagian dari SMBC berkomitmen untuk terus mengembangkan pembiayaan berkelanjutan (Green Financing) seperti pembiayaan proyek pembangkit listrik ramah lingkungan, perkebunan berkelanjutan, kendaraan ramah lingkungan dan proyek lainnya.

Dampak dari pandemi juga turut dirasakan oleh beberapa Korporasi tersebut, namun posisi mereka tidak dapat tergantikan oleh pemain lainnya dikarenakan pengalaman, network yang sudah dibangun, dan kesiapan capital yang cukup dalam menghadapi kondisi sulit akibat pandemi. Dalam masa pandemi ini, beberapa dari Korporasi tersebut untuk sementara waktu membutuhkan bantuan dari perbankan dalam hal pengurangan tingkat bunga.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular