Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Ikuti Tren di Asia & AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 December 2020 17:19
The German share price index DAX graph is pictured at the stock exchange in Frankfurt, Germany, October 17, 2018.    REUTERS/Staff
Foto: Indeks harga saham Jerman Grafik DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 17 Oktober 2018. REUTERS / Staf

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka menguat pada sesi awal perdagangan Rabu (16/12/2020), menyusul tren positif di Amerika Serikat (AS) dan di Asia Pasifik.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa menguat 0,9% di awal perdagangan, dengan indeks saham sektor otomotif menguat 2% menjadi pemimpin reli sementara mayoritas bursa bergerak positif.

Sejam kemudian reli indeks Stoxx tetap sebesar 3,4 poin (+0,87%) ke 396,25. Indeks FTSE Inggris naik 68,2 poin (+1,05%) ke 6.581,52 dan CAC Prancis bertambah 45,8 poin (+0,83%) ke 5.576,11. Di sisi lain, indeks DAX Jerman tumbuh 213 poin (+1,59%) ke 13.575,88.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan pihak Inggris bernegosiasi mengenai kesepakatan setelah Brexit dan dalam beberapa hari bakal "menentukan," sehingga mendongkrak bursa saham. Poundsterling dan euro menguat, masing-masing ke US$ 1,35 dan US$ 1,22.

Tren positif terbentuk setelah Wall Street meninggalkan tren negatif di perdagangan kemarin. Dow Jones Industrial Average menguat 340 poin, dibantu kenaikan saham Apple 5%, sedangkan indeks S&P 500 menguat 1,3%.

Saham di bursa Asia Pasifik menguat pada Rabu menyusul kenaikan bursa Wall Street menyusul optimisme akan prospek stimulus, menyusul pandemi Covid-19.

Ketua DPR Nancy Pelosi mengundang pimpinan Kongres, termasuk Pimpinan Mayoritas Senat Mitch McConnell, untuk mendiskusikan pendanaan pemerintah dan paket stimulus. McConnell selanjutnya menyatakan bahwa ada "kemajuan signifikan."

Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung flat pada Rabu, setelah investor berharap ada kemungkinan stimulus fiskal yang baru sebelum akhir tahun. Investor juga akan menunggu komentar bank sentral (Federal Reserve/The Fed) mengenai prospek ekonomi.

Sementara pandangan jangka panjang The Fed diperkirakan membaik menyusul vaksin, bank sentral tersebut kemungkinan bakal sangat dovish pada akhir rapat.

Investor juga masih memantau perkembangan kasus Corona di beberapa negara termasuk Jerman, Italia, Inggris dan Belanda, dengan mencabut rencana pelonggaran pembatasan untuk mencegah kerumunan. Jerman telah memulai kebijakan pengetatan itu pada hari ini.

Sementara itu, data Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/ PMI) zona euro pada Desember menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur masih terkontraksi, di angka 49,8, membaik dari 45,3 pada November. Angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Negosiasi Brexit, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular