
Simak 8 Kabar Pasar Sebelum Trading, Banyak yang Positif Nih!

5. Pekan Depan, Dana Suntikan Garuda via MCB Rp 8,5 T Siap Cair!
Maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (GIAA) bakal merilis Obligasi Wajib Konversi (Mandatory Convertible Bond/MCB) pada pekan depan atau selambatnya jelang akhir tahun ini.
Manajemen menyebutkan bahwa surat utang ini akan diterbitkan dengan total nilai Rp 8,5 triliun secara bertahap hingga 2023 mendatang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan penandatanganan kesepakatan mengenai MCB ini akan ditandatangani dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) alias SMI dalam waktu dekat. SMI bertindak sebagai investor MCB.
"Kita finalisasi tanda tangannya minggu ini, minggu depan paling terlambat hingga sebelum akhir tahun kita dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN sepakat MCB-nya akan bertahap, jadi tidak sekaligus sesuai dengan diskusi dan akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan," kata Irfan dalam paparan publik virtual, Selasa (15/12/2020).
6. Anggaran Infrastruktur Rp 414 T, Ini Target Kontrak ADHI
Emiten konstruksi BUMN, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) optimistis perolehan kontrak baru di tahun 2021 akan tumbuh di kisaran 15-20%. Hal ini, didorong dengan masih besarnya alokasi anggaran pemerintah untuk pembiayaan infrastruktur di tahun depan mencapai Rp 414 triliun, anggaran untuk infrastruktur tersebut naik 47%.
Direktur Utama Adhi Karya, Enthus Asnawi mengatakan, ekonomi tahun depan diperkirakan akan pulih seiring dengan adanya kejelasakan mengenai vaksinasi untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
"Prediksi kami tahun depan itu, program PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional] dari pemerintah jalan terus, budjet infra juga besar. Saya kira, kita optimis bisa tumbuh," kata Enthus, dalam paparan publik secara daring, Selasa (15/12/2020).
7. Jadi Solusi Terbaik, DPR Dukung Restrukturisasi Jiwasraya
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andre Rosiade menilai program restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah mendapat persetujuan DPR itu merupakan solusi terbaik untuk menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya.
Andre berpandangan, program restrukturisasi yang telah melalui pembahasan mendalam oleh Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR dengan mengundang berbagai pihak tersebut akan memberi kepastian waktu pengembalian investasi bagi seluruh pemegang polis ketimbang Jiwasraya dilikuidasi.
"Komisi VI DPR menginginkan masalah Jiwasraya bisa selesai. Kita cari solusi yang terbaik untuk memberi kepastian pengembalian investasi nasabah dan skema restrukturisasi yang kita ambil kemarin merupakan skema terbaik dari pilihan opsi yang ada," kata Andre kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/12/2020)
8. OJK Beri Restu Merger Bank Interim dengan BCA Syariah
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan PT Bank Interim Indonesia yang sebelumnya bernama Rabobank, telah mendapat persetujuan regulator untuk merger dengan PT Bank BCA Syariah.
Dalam pengumuman yang disampaikan Direktur BCA, Vera Eve Lim dan Haryanto Tiara Budiman, penggabungan Bank Interim ke BCA Syariah telah berlaku efektif pada 10 Desember 2020.
"Penggabungan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan," tulis pengumuman tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (15/12/2020).
Lampu hijau merger ini tercantum dalam Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-182/D.03/2020 tentang pemberian izin penggabungan PT Bank Interim Indonesia ke dalam PT Bank BCA Syariah pada 8 Desember 2020.
Dengan efektifnya penggabungan tersebut, BCA Syariah akan menjadi bank hasil penggabungan atau surviving entity. Sedangkan, Bank Interim akan berakhir. Seperti diketahui, kedua perusahaan tersebut sahamnya dikendalikan oleh BBCA dengan porsi kepemilikan lebih dari 99%.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]