AS Segera Mulai Vaksinasi Corona, Apa Kabar Bursa Saham Asia?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 December 2020 09:02
Japan Financial Markets
Ilustrasi Bursa Saham Tokyo (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan hari ini. Minimnya sentimen penggerak pasar membuat investor memasang mode wait and see.

Pada Senin (14/12/2020) pukul 08:51WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:

Salah satu kabar yang ditunggu pelaku pasar adalah stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS). Lagi-lagi rakyat Negeri Paman Sam dibuat kecewa, karena pemerintah dan kongres terus memberikan harapan palsu.

Belum lama ini, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa kesepakatan soal stimulus bisa tercapai dalam hitungan hari. Namun sampai detik ini belum ada kesepakatan apa-apa, loss saja.

Hari ini, Ketua House of Representatives (salah satu dari dua kamar legislatif yang membentu kongres) Nancy Pelosi menyebut pembicaraan bisa mundur sampai 26 Desember 2020, sehari setelah Hari Natal. Sebab, saat itu berbagai program bantuan dari pemerintah akan kadaluarsa.

"Tunjangan pengangguran akan selesai pada 26 Desember. Jadi sebelum itu, semoga 18 Desember, kami bisa menyelesaikan ini (stimulus). Kami tidak bisa pulang dengan tangan hampa," tegas Pelosi, seperti dikutip dari Reuters.

Namun perkataan politisi, eh Pelosi, susah dipegang. Tidak ada yang bisa menjamin stimulus bakal cair dalam waktu dekat. Maju-mundur saja terus.

"Belum ada perkembangan stimulus. Pasien positif virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) dan korban jiwa terus meningkat sehingga ada kemungkinan ada pembatasan yang lebih ketat. Ini adalah pekan yang mengecewakan," keluh Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA yang berkedudukan di New York, sebagaimana diwartakan Reuters.

Namun di satu sisi, ada hal yang menjadi sentimen positif sehingga mampu mengimbangi. Pekan ini, AS berencana memulai proses penyuntikan vaksin anti-virus corona. Negeri Adidaya akan menjadi negara kedua yang memulai vaksinasi massal setelah Inggris.

Akhir pekan lalu, otoritas pengawas obat dan makanan AS (US Food and Drug Adiminstration/FDA) sudah menebitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization untuk vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Setelah izi terbit, vaksin pun siap dikirimkan ke penjuru negeri.

"Hari ini kami mengantarkan harapan. Rasanya luar biasa," kata Andrew Boyle, seorang pekerja logistik yang ikut mengirim vaksin, seperti dikutip dari Reuters.

Vaksin adalah kunci dalam memenangkan perang melawan virus corona. Vaksin akan membuat tubuh mampu membangun kekebalan untuk menangkal serangan virus yang awalnya menyebar dii Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Saat sebagian besar populasi sudah menerima vaksin, maka akan tercipta kekebalan kolektif (herd immunity). Ketika sudah lebih banyak orang yang kebal, maka rantai penularan akan terputus. Selamat tinggal pandemi, selamat datang hidup normal.

Namun sayang, kabar bahagian soal vaksin belum bisa mengatrol pasar saham Asia. Sebab penantian terhadap stimulus fiskal AS membuat pelaku pasar belum berani bermain agresif.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular