
Tunggu Deal Brexit, Bursa Eropa Cenderung Dibuka Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka variatif cenderung menguat pada sesi awal perdagangan Kamis (10/12/2020), karena pelaku pasar memantau perkembangan pembahasan perdagangan antara Uni Eropa dan Inggris pasca-Brexit.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa cenderung bergerak menyamping di awal perdagangan, dengan indeks saham sektor makanan-minuman menguat 0,5% sedangkan indeks saham sektor teknologi terkoreksi 0,6%.
Setengah jam kemudian indeks Stoxx terkoreksi naik 0,4 poin (+0,11%) ke 395,34. Indeks DAX Jerman bertambah 18,9 poin (+0,14%) ke 13.359,16 dan CAC Prancis naik 25 poin (+0,45%) ke 5.571,84. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 22,75 poin (+0,35%) ke 6.587,04.
Pejabat Inggris dan Eropa bersumpah mencapai kesepakatan dagang pada akhir pekan ini, setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen bertemu pada Rabu malam waktu setempat.
Negosiasi sejauh ini masih terhenti pada beberapa isu kunci, termasuk hak penangkapan ikan dan aturan persaingan usaha. Inggris menyatakan masih ada "jarak yang sangat lebar", dan Von der Leyen menyebut kedua pihak "terpisah jauh."
Pimpinan Uni Eropa berkumpul di Brussels pada Kamis selama 2 hari untuk menghadiri rapat dewan for Uni Eropa yang berlangsung selama 2 hari. Pasar juga akan memantau Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang akan merilis kebijakan moneter dan proyeksi ekonomi makro pada Kamis.
Bank sentral diperkirakan akan memperluas program stimulus masif untuk mengatasi dampak negatif pandemi terhadap Benua Biru di tengah gelombang kedua penyebaran virus Covid-19. Mayoritas pasar Asia Pasifik melemah pada hari ini.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS sedikit menguat di perdagangan Rabu karena investor terus mengukur perkembangan kebijakan stimulus tambahan, berbarengan dengan perkembangan vaksin.
Dari sisi data perdagangan, Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris tumbuh 0,4% pada Oktober, atau melambat dibandingkan dengan posisi September sebesar 1,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Negosiasi Brexit, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal