Tertahan Pelemahan Ekspor Desember, Harga CPO Cuan Tipis

Market - Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 December 2020 11:43
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) Malaysia cuan tipis pada perdagangan hari ini Kamis (10/12/2020). Saat ini harga CPO masih berada di rentang tertingginya di RM 3.300 - RM 3.400 per ton.

Harga kontrak futures (berjangka) CPO pengiriman Februari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 0,21% ke level RM 3.365/ton. 

Musim penghujan di Indonesia dan Malaysia (dua negara produsen CPO utama dunia) akibat fenomena iklim La Nina biasanya akan membuat pasokan berkurang sehingga harga bisa terangkat.

Survei Reuters memperkirakan produksi CPO Malaysia pada November 2020 sebanyak 1,55 juta ton, anjlok 10% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara stok diperkirakan berada di 1,54 juta ton (-2%) dan ekspor 1,4 juta ton (-16,4%). Data realisasi akan dirilis pada 10 Desember 2020.

"Stok di negara-negara tujuan ekspor sudah cukup banyak karena pembelian pada bulan-bulan sebelumnya. Ini yang membuat ekspor turun cukup dalam," kata Sathia Varqa, Co-Founder Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, seperti dikutip dari Reuters.

Jika benar harga CPO bisa naik, maka Indonesia akan sangat diuntungkan. Soalnya, CPO adalah salah satu andalan ekspor Tanah Air.

Pada Januari-Oktober 2020, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (yang didominasi CPO) mencapai US$ 15,75 miliar. Jumlah ini setara dengan 12,6% dari total ekspor non-migas yang sebesar US$ 125 miliar, menduduki peringkat pertama.

Harga CPO agak sedikit tertahan karena prospek ekspor Desember yang melemah. Data surveyor kargo  Intertek Testing Services mengatakan pekan lalu ekspor dari Malaysia selama 1-5 Desember turun 20% dari periode yang sama di November, dan pasar juga memperkirakan penurunan ekspor 1-10 Desember.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Joss! Harga CPO Melesat 2%, Nyaris ke RM 3.749/ton


(twg/twg)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading