Barokah Vaksin Corona! Bikin IHSG Terbang 2% Lebih

Tri Putra, CNBC Indonesia
07 December 2020 15:29
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (7/12/20) ditutup melesat kencang 2,13% ke level 5.934,28.

IHSG mampu menghijau tebal setelah Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang juga diuji klinis di dalam negeri dan dipesan RI akhirnya mendarat di Tanah Air kemarin malam.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 400 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 17,3 triliun. Terpantau 364 saham naik, 126 saham turun, sisanya 138 stagnan.

Saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 194 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 315 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan jual bersih sebesar Rp 66 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net sell sebesar Rp 63 miliar.

Kedatangan vaksin Sinovac ke Tanah Air menjadi sentimen positif tersendiri pada perdagangan hari ini. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.25 WIB pada Minggu (6/12/2020).

Vaksin diangkut dengan meggunakan kontainer khusus bertuliskan ENVIROTAINER berkode RAP81179PC. Tampak beberapa petugas langsung menyemprot konteriner yang baru tiba tersebut.

Kehadiran vaksin Covid-19 di Tanah Air tersebut pun mendapat sambutan dari RI-1 Joko Widodo(Jokowi).

"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik, hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta doss vaksin Covid, vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung dari Agustus lalu," kata Jokowi dalam siaran pers-nya kemarin.

"Kita masih mengupayakan 1,8 juta dosis yang akan tiba awal Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," tambah Jokowi.

Dalam sambutannya Jokowi juga menyampaikan penggunaan vaksin ini menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tentu saja ini menjadi kabar baik bagi pasar maupun ekonomi Indonesia ke depan terutama tahun 2021 mengingat performa keduanya masih nyungsep di sepanjang tahun ini akibat merebaknya pandemi.

Sementara itu cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali mengalami penurunan di bulan November, meski cukup tipis. Tetapi, jika melihat ke belakang cadev sudah mengalami penurunan dalam 3 bulan beruntun.

Pada Senin (7/12/2020), Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa hingga akhir bulan lalu sebesar US$ 133,6 miliar. Turun US$ 100 juta dibandingkan Oktober 2020 yaitu US$ 133,7 miliar.

Dalam 2 bulan sebelumnya, cadev mengalami penurunan US$ 1,7 miliar dan US$ 1,8 miliar. Sementara di bulan Agustus, cadev mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 137 miliar. Pembayaran utang pemerintah masih menjadi pemicu penurunan cadev di bulan November.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular