Analisis Teknikal

IHSG Tembus 5.900, Siap-siap Bakal ke Level 6.000 Nih?

Putra, CNBC Indonesia
07 December 2020 12:28
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada sesi pertama perdagangan Senin (7/12/2020), menyambut kedatangan vaksin Sinovac ke Indonesia yang memicu ekspektasi pandemi segera teratasi.

Indeks acuan bursa nasional tersebut melompat 1,7% atau 97 poin ke 5.907,419 dengan 336 saham menguat, 126 melemah dan 150 lainnya flat. Dengan penguatan hari ini, IHSG tercatat menguat 10,3% sepanjang bulan berjalan.

Nilai transaksi bursa mencapai Rp 9,3 triliun, dengan 15 miliar saham berpindah tangan sebanyak lebih dari 793.000 kali transaksi. Investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 221,5 miliar.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah tiba pukul 21.25 WIB pada Minggu (6/12/2020). Pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Hari ini juga bertepatan dengan pengumuman data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Bank sentral nasional itu mencatat cadangan devisa bulan Oktober berada di US$ 133,7 miliar, turun US$ 1,5 miliar dibandingkan posisi akhir September.

Cadangan devisa untuk bulan November masih berpeluang untuk naik. Apalagi dibarengi dengan tren peningkatan ekspor dan kenaikan harga komoditas terutama untuk batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) yang jadi komoditas unggulan Indonesia.

Trading Economics memperkirakan posisi cadangan devisa Indonesia untuk bulan November akan berada di US$ 136,2 miliar atau mengalami kenaikan sebesar US$ 2,5 miliar dibanding bulan Oktober.

Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.933. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.872.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 72 yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli meskipun demikian apabila momentum sedang kuat, RSI bisa bertahan di zona jenuh beli dalam waktu yang lama.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung bergerak menyamping.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular