
Catat! Batu Bara Belum Mati, Harga To the Moon ke US$ 75,8

Jika ekspor batu bara Australia ke China sedang bermasalah, Indonesia justru kedatangan berkah. China akan membeli batu bara termal senilai US$ 1,467 miliar dari Indonesia tahun depan kata Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI).
Kesepakatan perdagangan tersebut ditandatangani antara APBI dan China Coal Transportation and Distribution pada hari Rabu (25/11/2020).
Penandatangan kesepakatan tersebut serta permintaan global yang sedang menanjak membuat harga batu bara acuan (HBA) di bulan Desember naik.
"Jepang, Korea Selatan dan India sedang gencar-gencarnya melakukan impor batubara dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan industri domestik mereka. Ini menandakan pulihnya industri di negara-negara tersebut," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, seperti dikutip dari keterangan resmi kementerian, Rabu (02/12/2020).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menetapkan HBA pada Desember 2020 naik 7,07% menjadi US$ 59,65/ton dari US$ 55,71/ton pada November 2020.
Setelah merosot terus merosot sejak April, HBA akhirnya terus menanjak 2 bulan terakhir. Tercatat pada Oktober 2020 harga batu bara di angka US$ 51 per ton, naik dari bulan sebelumnya, September yang hanya menyentuh angka US$ 49,42 per ton.
"Secara menyeluruh, rata-rata HBA pada 2020 yaitu US$ 58,17 per ton," ujarnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap)[Gambas:Video CNBC]