Cuan! Saham Batu Bara Meroket, Taipannya Makin Kaya Nih..

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 November 2020 12:55
Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal  Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020). Dalam satu kali bongkar muat ada 7300 ton  yang di angkut dari kapal tongkang yang berasal dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

Aktivitas dalam negeri di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan meskipun pemerintan telah mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi secara ketat di DKI Jakarta untuk mempercepat penanganan wabah virus Covid-19. 

Pantauan CNBC Indonesia ada sekitar 55 truk yang hilir mudik mengangkut batubara ini dari kapal tongkang. 

Batubara yang diangkut truk akan dikirim ke berbagai daerah terutama ke Gunung Putri, Bogor. 

Ada 20 pekerja yang melakukan bongkar muat dan pengerjaannya selama 35 jam untuk memindahkan batubara ke truk. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu bara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas emas hitam, yaitu batu bara, naik 17% sepanjang November 2020. Sentimen positif menyelimuti perusahaan-perusahaan batu bara di Indonesia.

Belum lagi, ada berita bahwa China berkomitmen untuk memborong 200 juta ton batu bara Indonesia tahun depan. Ini makin membuat industri batu bara Indonesia mengkilap, para pemilik perusahaan batu bara bakal makin kaya nih.

Hari ini, Senin (30/11/2020), harga saham-saham perusahaan batu bara naik tinggi. Hingga penutupan sesi I perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (IHSG), harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik tinggi 19,65% (Rp 450) menjadi Rp 2.740/unit.

Kemudian saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik 18,64% (Rp 66) menjadi Rp 420/unit. Lalu saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 13,5% (Rp 1.600) menjadi Rp 13.450/unit.



Diikuti saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang naik 12,19% (Rp 195) menjadi Rp 1.795/unit. Belum lagi ada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang naik 4,15% (Rp 100) menjadi Rp 2.510/unit.

Terakhir adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang naik 3,24% (Rp 45) menjadi Rp 1.435/unit.

Untuk pertama kalinya sejak akhir Maret lalu, harga kontrak futures batu bara termal Newcastle akhirnya sah menyentuh level psikologis US$ 70/ton pada Kamis pekan lalu (26/11/2020). Namun di hari perdagangan terakhir minggu lalu, harga kontrak batu bara berbalik arah.

Jumat (27/11/2020), harga kontrak batu bara yang aktif ditransaksikan ini melemah 0,64% dari posisi penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Harga yang sudah reli kencang ini memang rawan terkoreksi karena para trader ingin merealisasikan keuntungannya (profit taking).

Harga batu bara sudah mulai merangkak naik sejak minggu kedua bulan Oktober. Bahkan di sepanjang bulan November harga kontrak batu bara Newcastle telah melesat 17,38%.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Bangkit, Begini Nasib Saham Batu Bara Hari Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular