Imbas Corona, Investasi Asuransi Jiwa Minus Rp 17,57 T di Q3

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 November 2020 11:15
Menabung Asuransi Investasi
Foto: Infografis CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan penurunan hasil investasi yang cukup signifikan pada periode kuartal ketiga tahun ini.

Menurut data AAJI, pendapatan hasil investasi di kuartal ketiga turun 252,8% menjadi minus Rp 17,57 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 11,50 triliun.

Secara kuartalan, dari kuartal kedua ke kuartal ketiga juga masih turun sebesar 84,6% dari Rp 26,23 triliun menjadi Rp 4,05 triliun.

Dana AsuransiFoto: Dok AAJI
Dana Asuransi

Wiroyo Karsono, Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI mengakui, industri asuransi jiwa masih menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19, di mana total pendapatan premi industri asuransi jiwa dan hasil investasi masih melambat.

Pendapatan investasi melambat sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun. Hal ini yang menyebabkan AAJI menurunkan porsi investasi di saham dari sebelumnya 37% menjadi hanya 24,8% saja. Sedangkan reksa dana turun jadi 33% dari sebelumnya 34%.

Namun, AAJI optimis bahwa pada akhir tahun 2020 ini kondisi akan mulai membaik. Beberapa faktor positif yang mendorong perbaikan kinerja tersebut yakni kondisi pasar modal yang secara tren menunjukkan tren perbaikan, relaksasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang penyesuaian dalam pemasaran dan penjualan Produk Asuransi Yang Disertai Investasi (PAYDI) dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Membaiknya pasar modal dalam 2 bulan terakhir menunjukkan kenaikan, didukung OJK sudah melakukan relaksasi, penyesuaian pemasaran produk PAYDI yang selama ini harus dijual secara tatap muka dan program PEN," katanya dalam jumpa pers secara virtual, Jumat (27/11/2020).

Selain itu, lanjut Wiroyo, ada beberapa kabar positif mengenai pengembangan vaksin Covid-19 yang diharapkan, vaksinasi massal di awal tahun depan bisa terealisasi.

"Semoga awal tahun depan vaksin kita dapatkan dan pandemi bisa segera berlalu supaya ekonomi bisa tumbuh normal seperti sebelumnya," katanya.

Sampai dengan September 2020, total pendapatan industri asuransi jiwa melambat 25,1% menjadi Rp 123,56 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 165,08 triliun. Total premi melambat sebesar 7,9% dari Rp 145,41 triliun menjadi Rp 133,99 triliun di Kuartal III Tahun 2020.

Dari total premi tersebut, premi bisnis baru melambat sebesar 11,5% dari Rp 90,51 triliun menjadi Rp 80,13 triliun. Sementara itu total premi lanjutan melambat sebesar 1,9% dari Rp 54,91 triliun menjadi Rp 53,87 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan 5 Tahun, Roadmap Asuransi RI Untuk 25 Tahun ke Depan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular