Erick Sebut Belum Semua Penduduk RI Divaksinasi Corona 2021

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 November 2020 17:45
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program vaksinasi nasional untuk vaksin Covid-19 akan mulai dilakukan tahun depan seiring dengan terus dilakukannya pengadaan vaksin dari berbagai produsen vaksin dunia. Namun belum semua penduduk akan mendapatkan vaksin ini, pemerintah baru akan memprioritaskan 67% penduduk dalam imunisasi tahun depan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyebutkan prioritas utama adalah tenaga kesehatan, TNI dan Polri serta pihak lainnya yang menjadi garda terdepan penanggulangan virus ini.

"Sesuai Perpres 99 dimana Kemenkes sebagai narasi utama untuk melakukan penetapan vaksin apa jenis apa berapa jumlahnya. Saya sekedar informasikan, memang target awal 18-59 tahun yang akan divaksinasikan, ini target awal bukan menjadi menyeluruh. 67% yang akan jadi target utama," kata Erick dalam sebuah webinar, Selasa (24/11/2020).

Sekedar informasi, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin Dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Erick menyebutkan, salah satu harapan dengan dilakukannya vaksinasi ini adalah turunnya tingkat kematian (fatality rate) akibat Covid-19 di Indonesia, yang dinilai saat ini masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara lain.

Proses vaksinasi ini sendiri juga akan dilakukan dalam dua jenis, sebab tak semuanya akan mendapatkan vaksin dari pemerintah. Orang berkecukupan alias orang kaya akan membayar sendiri vaksin untuknya sedangkan orang kurang mampu yang terdaftar dana BPJS Kesehatan akan mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah.

"Pada kesempatan ini kami terbuka dengan masukan dan pertanyaan agar kita ketika vaksin datang dan proses BPOM dan Kemenkes vaksinasi berjalan dengan baik. Pemerintah lakukan dengan standar WHO dan data terbuka data uji klinis 1-2 atau uji klinis di Bandung, data transparan. Ini penting buat kami vaksinasi sukses tanpa prejudisme, terbuka lebar," tandasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merger 3 Bank, Erick Thohir: Jadi Bank Syariah Terbesar RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular