
Efek Erickmologi, Saham Telkom Melesat 1,58%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melesat 1,58% ke level 3.220 per saham pada pembukaan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (20/11/2020).
Data perdagangan mencatat, pada penutupan perdagangan kemarin, saham TLKM berada pada level Rp 3.170 per saham kemudian menanjak ke level Rp 3.220 atau naik 50 poin.
Nilai transaksi pembelian sampai dengan pukul 09.10 tercatat sebesar Rp 112,15 miliar dengan volume 35,05 juta saham.
Bila dilihat dalam sebulan terakhir, harga saham Telkom sudah naik 19,85%. Namun, bila dilihat sejak awal tahun ini, masih terkoreksi 19,40% dengan nilai kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp 317 triliun.
Penguatan saham Telkom ini tampaknya sebagai respons positif investor dari pernyaatan Menteri BUMN Erick Thohir pada peringatan 25 tahun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom kemarin.
Erick Thohir memberi 'hadiah' ke manajemen perseroan. Tak tanggung-tangung, hadiah itu berupa tugas berat yaitu mengangkat nilai kapitalisasi operator pelat merah tersebut menjadi Rp 450 triliun.
Erick yakin, valuasi tersebut dapat tercapai seiring dengan transformasi besar yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN. Apalagi Telkom memiliki perusahaan infrastruktur terbesar yang dimiliki BUMN.
"Saya melihat Telkom ini adalah perusahaan terbesar yang dimiliki BUMN secara infrastruktur dan yang bisa mem-push perubahan yang terjadi karena Covid-19 ini, mohon maaf saya bicara keras ini bukan karena saya tidak sayang, justru karena saya sayang," kata Erick Thohir, di acara 25th Telkom IPO Anniversary, Kamis (19/11/2020) yang dihelat secara daring.
Atas transformasi tersebut, menurut mantan bos FC Internazionale itu, nilai kapitalisasi pasar Telkom sudah mencapai Rp 317 triliun.
"Telkom baru bergerak sedikit saja, kaptalisasi pasarnya sudah Rp 317 triliun. Karena market itu tidak bodoh, investor itu tidak bodoh, investor percaya pada perusahaan yang punya strategi jangka panjang," katanya lagi.
Tak ingin berpuas diri, Kementerian menargetkan nilai kapitaliasi pasar Telkom meningkat menjadi Rp 450 triliun, posisi tersebut diklaim Erick disebut sama ketika
Erick bercerita, di bawah Direktur Utama (Dirut) PT Telkom periode 1992-1996, Setyanto P Santosa, Telkom mencatatkan saham dual listing di Bursa New York (NYSE) dan BEI.
"Kalau dulu nilai kapitalisasi pasar Rp 450 triliun, saya mau di bawah pimpinan komisaris dan direksi sekarang, saya mau valuasi Telkom harus sama kembali," kata Erick.
Erick meyakini, target tersebut dapat dicapai dengan menjalankan peta jalan (roadmap) bisnis yang sudah dirancang Kementerian dan Telkom.
"Saya yakinkan, dengan roadmap yang kita sepakati saya yakin nilai kapitalisasi pasar Telkom kembali naikkan marwahnya seperti sewaktu Pak Setyanto melistingkan dengan harga valuasi Rp 450 T bisa kita capai," tegasnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Sebut Belum Semua Penduduk RI Divaksinasi Corona 2021