Harga SBN Sudah Naik 7 Pekan, Hari Ini Saatnya Ambil Untung

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
23 November 2020 17:53
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Senin (23/11/2020) awal pekan ini mayoritas melemah, mengindikasikn aksi ambil untung pemodal setelah harga instrumen investasi tersebut menguat selama 7 hari berturut-turut.

Mayoritas SBN hari ini cenderung dilepas oleh investor, kecuali SBN tenor 30 tahun yang ramai dikoleksi oleh investor. Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami kenaikan yield, namun tidak untuk yield SBN tenor 30 tahun yang turun 1 basis poin ke level 7,254%.

Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara naik 3,9 basis poin ke level 6,239% hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Yield SBN berbalik arah ke zona merah karena investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena pergerakan yield SBN sudah melemah semenjak awal bulan ini,atau tujuh hari terakhir.

Sebelumnya, Pfizer telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA). Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA.

Hasil uji coba akhir vaksin Pfizer dan BioNTech menunjukkan tingkat efektivitas mencapai 95%. Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba.

"Pengajuan izin ini menandakan pencapaian baru dalam usaha kami mengantarkan vaksin Covid-19 kepada dunia. Kami sudah memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan vaksin ini," kata CEO Pfizer Albert Bourla, sebagaimana diwartakan Reuters.

FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin. Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember.

Meski demikian, beberapa negara masih terus ketat melakukan pembatasan sosial seperti yang terbaru diberlakukan oleh Korea Selatan. Di AS dan Eropa, kasus konfirmasi Covid-19 juga terus meningkat dengan Negeri Sam melaporkan 200.000 kasus baru kurang dari sepekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular