Investor Bingung, Rupiah Limbung! Melemah Dulu Ah...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 November 2020 09:07
Korsel memberlakukan denda 10 ribu won bagi orang yang tidak mengenakan masker di tempat umum. (AP/Ahn Young-joon)
Foto: Korsel memberlakukan denda 10 ribu won bagi orang yang tidak mengenakan masker di tempat umum. (AP/Ahn Young-joon)

Akan tetapi, kabar buruknya adalah selama vaksin belum tersedia dan terdistribusikan dengan luas, maka jumlah pasien positif corona terus bertambah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 22 November 2020 mencapai 57.882.183 orang. Bertambah 604.943 orang (1,06%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (9-22 November), rata-rata pasien baru bertambah 577.668 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 511.722 orang.

"Kita mungkin lelah dengan Covid-19, tetapi Covid-19 belum. Vaksin memang sangat mendesak, tetapi kita tidak bisa hanya menunggu dan menaruh seluruh harapan di sana," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Lonjakan kasus positif corona membuat pemerintah di berbagai negara memperketat pembatasan sosial (social distancing). Riset terbaru JPMorgan menyebutkan bahwa ekonomi kemungkinan bisa kembali mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) pada awal 2021.

Sebab, ada kecenderungan aktivitas masyarakat kini bukan semakin terbuka tetapi malah kian dibatasi. Misalnya di AS, musim liburan akhir tahun ini terancam sepi karena berbagai negara bagian memperketat pembatasan sosial.

"Musim liburan mulai dari Thanksgiving hingga Tahun Baru terancam oleh lonjakan kasus corona. Musim dingin kaliini akan suram," tulis riset JPMorgan.

Berdasarkan data pengguna kartu debet dan kredit JPMorgan yang berjumlah 30 juta, terjadi penurunan aktivitas transaksi. Diperkirakan belanja konsumen turun 7,4% dibandingkan 2019.

Diapit oleh sentimen positif dan negatif tersebut, pelaku pasar memilih bermain aman. Sikap itu membuat arus modal yang mengalir ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, menjadi terbatas sehingga rupiah sulit menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular