
Bye Corona! Hidup Bisa Normal Kembali, Rupiah Menguat Lagi

Kemarin malam waktu Indonesia, datang kabar bahagia dari Negeri Adidaya. Moderna, perusahaan farmasi asal AS, mengumumkan bahwa calon vaksin anti-virus corona yang tengah mereka kembangkan memiliki tingkat efektivitas mencapai 94,5% untuk menghalau serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Angka 94,5% didapat dari hasil pengujian yang sudah hampir mencapai tahap akhir.
"Kita akan memiliki vaksin yang bisa menghentikan virus corona," tegas Stephen Hoge, Presiden Moderna, dalam sambungan telepon dengan Reuters.
"Vaksin ini membawa harapan bahwa ada cahaya di ujung terowongan," kata Anthony Fauci, Direktur US National Institute of Allergy and Infectious Disease, dalam kesempatan terpisah, seperti dikutip dari Reuters.
Moderna akan merangkum berbagai hasil uji coba yang telah dilakukan paling cepat pekan depan, dan kemudian akan mengajukan izin untuk penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/UEA). Namun walau proses perizinan dipercepat, sepertinya vaksin belum bisa diperkenalkan kepada publik pada musim liburan akhir tahun ini.
Sebelumnya, vaksin yang dikembangan Pfizer dan BioNTech disebut punya tingkat efektivitas lebih dari 90%. Kemudian vaksin Sputnik-V buatan Rusia diklaim memiliki tingkat efektivitas 92%.
Artinya semakin banyak pilihan vaksin, dan semuanya punya tingkat keberhasilan yang tinggi. Ini tentu membawa harapan bahwa pandemi virus corona yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat dunia bisa berakhir dalam waktu dekat. Hidup akan kembali normal seperti dulu, masyarakat bisa beraktivitas di luar rumah dengan aman dan nyaman, roda ekonomi bergulir lancar.
"Vaksin membawa optimisme di pasar. Aktivitas ekonomi bisa dibuka kembali, dan hidup bisa normal seperti dulu," kata Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager di Dakota Wealth yang berbasis di Connecticut, sebagaimana diwartakan Reuters.
Optimisme ini membuat pelaku pasar berani berburu aset-aset berisiko, aset aman seperti dolar AS jadi kekurangan peminat. Pada pukul 08:09 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,18%. Pantas saja rupiah bisa lanjut menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
