Neraca Dagang RI Kembali Surplus, Harga SBN Berbalik Menguat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
16 November 2020 17:46
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Senin (16/11/2020) awal pekan ini mayoritas ditutup menguat, setelah rilis data ekspor-impor Indonesia dan kabar positif seputar pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).

Mayoritas SBN hari ini kembali ramai dikoleksi oleh investor, kecuali SBN tenor 1 tahun yang cenderung dilepas oleh investor. Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami penurunan yield, namun tidak untuk yield SBN tenor 1 tahun yang naik 7,1 basis poin ke level 4,001%.

Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara turun 4,7 basis poin ke level 6,277% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Harga SBN kembali ditutup menguat setelah rilis data ekspor-impor Indonesia, di mana pada Oktober 2020, impor di Tanah Air terkontraksi cukup parah, jauh melebihi angka konsensus pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, yakni surplus US$ 2,2 miliar.

Pada Senin (16/11/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 14,39 miliar sementara impor adalah US$ 10,78 miliar. Artinya, neraca perdagangan mencatatkan surplus US$ 3,61 miliar. Dibandingkan dengan Oktober 2019 (year-on-year/YoY) ekspor turun 3,29% sedangkan impor anjlok 26,93%.

Sementara itu dari pasar global, kabar baik datang setelah Trump secara resmi mengakui kekalahannya, meski masih 'ngotot' dirinya dicurangi. Dalam cuitannya, Trump mengatakan bahwa "Dia (Biden) menang karena pilpres dicurangi". Meski demikian, di cuitan selanjutnya Trump kembali berujar bahwa "Kita akan Menang."

Cuitan tersebut ditafsirkan sebagai pengakuan kemenangan Biden yang membuka peluang bahwa konflik politik bakal tak setinggi yang diperkirakan sebelumnya.

Sebanyak 97% suara telah dihitung, dan NBC News memperkirakan Biden akan mengantongi 306 suara elektoral, sementara Trump hanya mendapatkan 232 suara. Biden juga unggul dari perolehan suara rakyat, dengan selisih hingga 5 juta suara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular