
Bos OJK: Asing Sudah Masuk Rp 5 T, IHSG Bisa 6.000 Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kinerja pasar modal Tanah Air mulai membaik dengan aliran modal asing alias net buy mencapai Rp 5,23 triliun pada pekan pertama November ini.
"Ada tanda-tanda pertumbuhan kredit [bank] positif, yang dari Maret terkontraksi. Kemudian sentimen positif di pasar moda, [IHSG] sudah tembus 5.509,5," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Gedung DPR, dalam Rapat Dengar Pendapat, Kamis ini (12/11/2020).
"Ini upaya sentimen positif di pasar modal adalah refleksi fundamental akan lebih baik dengan kebijakan bersama-sama fiskal, moneter, dan keuangan," tegas mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia di New York, AS itu.
"Meski belum recover sebelum Maret, aliran dana asing sudah masuk di pasar saham Rp 5,23 triliun di [awal] November yang sebelumnya mengalami net sell," jelasnya.
![]() Data OJK, 12 November 2020 |
Wimboh juga menyampaikan pemulihan itu juga tercermin dari pasar obligasi negara, di mana imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) acuan tenor 10 tahun berada di level 6,7%, menurun dari sebelumnya yang cukup tinggi 6,97%. Penurunan yield adalah sentimen positif karena harga SUN menjadi naik.
Adapun dari sisi raihan dana di pasar modal, atau raising fund juga masih berjalan. Wimboh menjelaskan angka terakhir sudah mencapai Rp 97,7 triliun dari 145 emiten. Jumlah pencarian dana itu di antaranya berasal dari 44 emiten baru lewat mekanisme IPO (initial public offering).
Sampai Desember, katanya, ada 33 emiten yang raising fund dengan indikasi dana mencapai Rp 17,28 triliun.
Sebelumnya Wimboh juga mengatakan bahwa berbagai kebijakan dikeluarkan otoritas untuk menghadapi dampak dari pandemi Covid-19 diproyeksikan bisa meningkatkan kepercayaan investor.
OJK pun optimistis pasar bisa kembali pulih dari efek pandemi ini. Saat ini posisi IHSG telah kembali ke kisaran 5.500-an, setelah sempat menyentuh titik terendahnya sekitar 3.900-an di awal pandemi, Maret-April lalu.
"Sekarang saham sudah kembali di atas 5.000, kami yakin bisa normal kembali 6.000 dalam waktu tidak terlalu lama," kata Wimboh dalam Forum Diskusi Sektor Finansial yang mengambil tema "Kondisi Sektor Keuangan Terkini Serta Meneropong Ekonomi 2021" yang digelar CNBC Indonesia, Selasa (10/11/2020).
"Sudah punya berbagai kebijakan yang dibuat, sehingga kita yakin dengan berbagai kebijakan yang dilakukan akan pulih," kata Wimboh.
Wimboh mengatakan berbagai kebijakan extraordinary yang telah dikeluarkan OJK untuk menghadapi dampak Covid-19 di luar kebiasaan pasar modal. Hal ini membuat dampak penurunan sentimen terlalu direspon negatif oleh pasar.
Dia menyebutkan kebijakan extraordinary termasuk pembelian saham emiten tanpa RUPS, batasan autorejection, dan beberapa kebijakan lain agar penurunan tidak terlalu dalam.
"Kami berharap berbagai kebijakan ditelurkan membuat confindence investor kembali pulih," katanya.
Selain itu, kehadiran vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan beberapa yang dalam penelitian, memberikan kepercayaan dunia usaha untuk bangkit dari keterpurukan saat pandemi Covid-19.
"Ini hanya masalah waktu. sehingga pengusaha tentunya lebih dini antisipasi. Jangan ketinggalan kereta, apalagi pengusaha menengah ke atas, bangkit kembali," ujar Wimboh.
Dia menegaskan bahwa sektor keuangan saat ini memiliki likuiditas yang cukup untuk menopang kebutuhan dunia usaha. "Bila ada kendala silahkan berdialog," ujarnya.
"Vaksin ini juga akan memberikan ekonomi global tumbuh. Eksportir mendapatkan benefit setelah sebelumnya barang-barang ekspor turun drastis," tambahnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK: Fundraising Pasar Modal 2021 Bisa Tembus Rp 180 T