
Harga CPO 'Kesetanan', Tembus RM 3.300 Tertinggi 8 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak futures minyak sawit mentah (CPO) Malaysia melesat lagi pada perdagangan hari ini, Rabu (11/11/2020). Kini harga kontrak minyak nabati unggulan Negeri Jiran itu sudah berada di level tertingginya dalam delapan tahun terakhir.
Pada 11.22 WIB, harga kontrak futures CPO pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 1,9% ke RM 3.319/ton. Di pekan ini harga sudah naik dan melewati dua level psikologis RM 3.100 dan RM 3.200.
Sentimen positif soal vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech yang ampuh membuat risk appetite investor membaik jadi salah satu faktor pemicu naiknya harga CPO. Menambah tekanan ke atas untuk harga CPO ada stok minyak sawit Malaysia yang mengalami penurunan.
Dewan Minyak Sawit Malaysia melaporkan stok bulan Oktober mengalami kontraksi 8,6% (mom) dibanding bulan sebelumnya ke 1,57 juta ton. Ini menjadi stok terendah dalam tiga tahun terakhir sejak Juni 2017.
Produksi juga mengalami penurunan sebesar 7,8% (mom) menjadi 1,72 juta ton akibat cuaca yang tak bersahabat dan kurangnya tenaga kerja di sektor perkebunan kelapa sawit akibat restriksi mobilitas.
Sementara itu ekspor mengalami kenaikan sebesar 3,8% (mom) menjadi 1,67 juta ton. Ini merupakan kenaikan ekspor dua bulan beruntun.
"Pasar akan segera mengalihkan fokus ke angka ekspor November," kata Paramalingam Supramaniam direktur pialang Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor kepada Reuters.
Data survei kargo menunjukkan pengiriman dari Malaysia untuk periode 1-10 November turun antara 17% dan 19% dari periode yang sama bulan lalu.
"Data MPOB telah diperkirakan sebelumnya, tetapi jika dibandingkan dengan pengiriman yang rendah bulan ini, ini memberikan perspektif bearish untuk pasar minyak sawit," kata Bagani.
Pengiriman ke importir terbesar India pada November akan berkurang setelah musim perayaan Diwali dan selanjutnya akan menekan prospek minyak sawit menurut para analis.
"Karena produksi terlihat menurun hingga Desember, kekhawatiran ada pada margin impor saat ini untuk minyak mentah dan minyak sawit olahan di India dan China, serta konsumsi domestik," kata Marcello Cultrera, manajer penjualan kelembagaan di Phillip Futures di Kuala Lumpur.
Jadi melihat harga CPO yang sudah melesat tinggi belakangan ini ada potensi bahwa harga bakal mengalami koreksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?