'Biden Adalah Kabar Baik Bagi Pasar', IHSG Dibuka Melesat

Tri Putra, CNBC Indonesia
09 November 2020 09:20
A man walks past a screen at the Indonesia Stock Exchange building in Jakarta, Indonesia, September 6, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: Seorang pria berjalan melewati layar di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (9/11/20) dibuka di zona hijau naik 0,68% di level 5.371,97.

Selang 10 menit IHSG masih merangkak naik 0,70% di level 5.373,08 setelah kepastian kemenangan calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden membuat pasar kembali sumringah.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 72 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 1,3 triliun.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASIII) dengan jual bersih sebesar Rp 11 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 10 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 63 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy sebesar Rp 27 miliar.

Dari dalam negeri, ada rilis data indikator yang patut diperhatikan yaitu Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan merupakan leading indicator, indikator mula untuk meneropong ke mana ekonomi akan bergerak, kontraksi atau ekspansi.

Per September 2020, IKK Indonesia masih mengalami kontraksi, dimana angkanya masih di bawah 100, yakni berada di angka 83,4.

Sementara dari Bursa Paman Sam, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat tajam 6,87% secara point-to-point, S&P 500 melesat 7,32%. Sedangkan kenaikan Nasdaq Composite terbilang fantastis dari dua indeks lainnya, yakni meroket 9,39%.

Kenaikan tiga indeks dari bursa Wall Street tersebut tidak lain karena sentimen pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang telah dimenangkan oleh calon dari Partai Demokrat, yakni Joseph 'Joe' Biden.

Pada Minggu, 8 November 2020 pukul 09:38 WIB, Biden memperoleh 290 suara elektoral (electoral college votes) berbanding 214 untuk Trump. Butuh 270 suara elektoral untuk menjadi pemenang pemilihan presiden sehingga Biden sudah sah menggenggam status sebagai presiden AS terpilih.

Kemenangan Biden sejatinya sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Berbagai jajak pendapat mengunggulkan eks wakil presiden pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama ini ketimbang Trump.

Satu hal yang membuat pelaku pasar lebih nyaman dengan Biden adalah ekspektasi bahwa kebijakan pemerintah ke depan tidak akan 'aneh-aneh'.
Kemungkinan besar tidak ada lagi perang dagang yang memanas antara AS dengan berbagai negara, terutama China.

Tidak ada lagi presiden yang terang-terangan 'menyerang' gubernur bank sentral. Tidak ada lagi cuitan-cuitan di Twitter yang menggemparkan tidak hanya dunia maya tetapi juga dunia nyata.

"Biden adalah kabar baik buat pasar. Kami sudah lelah dengan dampak yang muncul dari cuitan-cuitan Trump," tegas Christopher Stanton, Chief Investment Officer Sunrise Capital Partners, sebagaimana dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Babak Belur, Bisa jadi 'Hantu' Buat Bursa RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular