Wall Street Babak Belur, Bisa jadi 'Hantu' Buat Bursa RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 November 2020 08:45
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Rabu (18/11/20) berada zona hijau naik 0,50% di level 5.557,51.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 475 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 12,2 triliun.

Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan pasar saham Amerika merosot setelah adanya kemungkinan pembatasan baru untuk membatasi penyebaran virus corona membayangi tanda-tanda bahwa para ilmuwan membuat kemajuan cepat menuju vaksin.

Dolar bertahan mendekati level terendah dalam dua tahun. Indeks S&P 500 ditutup pada posisi terendahnya sehari setelah New York City menutup sekolah karena meningkatnya infeksi.

Sementara itu, Pfizer Inc. maju setelah mengatakan bahwa vaksin Covid-19-nya 95% efektif, membuka jalan bagi perusahaan untuk mengajukan otorisasi peraturan AS pertama untuk suntikan virus corona dalam beberapa hari.

Setelah kenaikan yang mendorong saham ke rekor tertinggi awal pekan ini, pelaku pasar keuangan tetap fokus pada data virus korona terbaru yang menunjukkan tingkat infeksi yang sangat tinggi di Eropa dan AS pada Rabu menandai pertama kalinya S&P 500 turun selama dua hari berturut-turut sejak akhir Oktober.

Analis Edwin Sebayang dari MNC Sekuritas juga menyebutkan kekhawatiran atas peningkatan infeksi Covid-19 dan potensi penerapan lockdown baru mendong DJIA kembali tersungkur sebesar -1.16%, sehingga selama 2 hari DJIA turun sebesar -512.02 poin (-1.72%) .

Hal ini bisa menjadi sentimen negatif yang memberatkan pasar saham dalam negeri. Mengingat beberapa komoditas juga mengalami pelemahan seperti emas -0.58%, nikel -0.94% dan timah -1.02%.

Namun demikian, Artha Sekuritas mengemukakan IHSG diprediksi menguat. Penguatan didukung oleh melemahnya nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah.

Secara teknikal saat ini pergerakan masih dalam trend bullish kuat namun perlu diwaspadai adanya aksi profit taking dalam jangka pendek. Investor juga perlu mencermati angka kasus Covid-19 di Indonesia yang kembali naik pesat.

Diperkirakan hari ini indeks akan bergerak di kisaran support 5.533 dan 5.509 dan resisten di 5.577 dan 5.597.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular