Viral Solidaritas Burger King-McD dkk, Ini Fakta Sedihnya

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
06 November 2020 13:38
Karyawan PHD berjualam pizza di pinggir jalan di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatam, Jumat (18/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))
Foto: Karyawan PHD berjualam pizza di pinggir jalan di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatam, Jumat (18/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))

Jakarta, CNBC Indonsia - Kampanye solidaritas sempat ramai disuarakan perusahaan makanan cepat saji yang dimotori Burger King. Satu sama lain membuat meme untuk menggugah masyarakat membeli makanan dari restoran tersebut, termasuk meminta pelanggan membeli restoran saingannya, agar tetap bisa beroperasi dan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 menjadi tekanan bagi sektor makanan dan minuman alias food and beverages (F&B). Bahkan peluang untung bisnis restoran maupun makanan cepat saji semakin melemah seiring daya beli masyarakat yang mengecil akibat pandemi Covid-19.

Banyak restoran tutup lama bahkan permanen lantaran beban pengeluaran yang tak seimbang dengan omzet.

Ini bukan isapan jempol belaka, mari kita tengok kinerja emiten-emiten yang berada di industri ini.

Tercatat ada tiga emiten sektor ini yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ketiga emiten tersebut adalah, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) dan PT Jaya Bersama Indonesia Tbk (DUCK). Dan kinerja ketiga emiten ini ambles pada kuartal II-2020.

Ketiga perseroan belum menyampaikan laporan keuangan kuartal III-2020. Namun laporan kuartal II sudah menunjukkan betapa terpukulnya perusahaan perusahaan tersebut.

Fast Food Indonesia, yang merupakan pemilik waralaba Kentuky Fried Chicken (KFC), pada kuartal II mengalami kerugian hingga Rp 142 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, perseroan tercatat membukukan keuntungan Rp 157,52 miliar.

Pandemi covid-19 telah membuat pemerintah mengeluarkan keputusan menutup tempat-tempat umum, termasuk restoran cepat saji. Ini membuat pendapatan FAST anjlok 25,4% menjadi Rp 2,5 triliun dari Rp 3,37 triliun.

Lalu Sari Melati Kencana, pemilik restoran waralaba Pizza Hut di Indonesia. Labanya mengalami penurunan hingga 89,49% menjadi Rp 10,47 miliar saja, tahun lalu pada periode yang sama tercatat labanya sebesar Rp 99,65 miliar.

Setali tiga uang, pendapatan Sari Melati Kencana ambles 6,06% menjadi Rp 1,81 triliun dari Rp 1,94 triliun.

Nasib yang sama juga terjadi di pada pemilik restoran The Duck King, Jaya Bersama Indonesia. Laba perusahaan dengan kode saham DUCK ini ambles Rp 71,09% menjadi Rp 26,78 miliar dari Rp 92,64 miliar. Pendapatan perseroan tercatat ambles 62,08% menjadi Rp 152,80 miliar, dari sebelumnya Rp 402,91 miliar.

Ini memberikan gambaran kondisi sektor makanan dan minuman alias food and beverages memang sedang terpuruk.

Namun kondisi sulit ini tak membuat para pelaku industri restoran cepat saji patah arang.

Pertengahan pekan ini, membuat jagat media sosial heboh dengan kampanye solidaritas. Burger King mengunggah meme yang isinya ajakan untuk membeli produk dari kompetitor.

Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Burger King menyatakan dukungannya kepada pelaku usaha lain, termasuk kompetitornya McDonald's.

Melalui @burgerking.id yang diberi judul "Pesanlah dari McDonald's (McD)", perusahaan tersebut meminta masyarakat untuk memesan makanan dari gerai lainnya.

[Gambas:Instagram]

Tidak hanya McDonald's, tetapi juga pesaing lain seperti Flip Burger, Carl's Jr, Wendy's, J.co, Klenger Burger, KFC, CFC, Domino's Pizza, Pizza Hut, dan lainnya hingga warteg(warung Tegal).

"Tidak pernah terpikirkan oleh kami untuk meminta Anda melakukan ini, tapi semua restoran yang memiliki beribu karyawan membutuhkan pertolongan Anda saat ini."

"Jika Anda ingin membantu, tetap manjakan diri Anda dengan makanan lezat melalui pesan antar, takeaway, drive-thru. Menikmati Whopper (burger) pilihan yang terbaik, namun memesan Big Mac juga tidak ada salahnya," tulis Burger King yang diunggahpada Selasa (3/11/2020).

Sebagai informasi, Burger King secara global di bawah kepemilikan Restaurant Brands International Inc yang tercatat di Bursa Toronto, Kanada, dengan kode saham QSR, dan di bursa Wall Street AS, New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode sama juga QSR.

Situs perusahaan mencatat, anak usahanya yakni Tim Hortons, Popeyes dan Burger King (Burger King Corporation).

Adapun di Indonesia, Burger King di bawah kepemilikan waralaba PT Sari Burger Indonesia, entitas asosiasi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Di sisi lain, McDonald's juga tercatat di NYSE dengan kode saham MCD. McDonald's melepas saham perdana (initial public offering/IPO) pada 21 April 1965 dengan harga US$ 22,50/saham.

Di Indonesia, perusahaan pemegang lisensi MCD di Tanah Air yakni PT Rekso Nasional Food/RNF (Grup Sosro), dari pemegang lisensi sebelumnya yakni dari pengusaha Bambang Rachmadi.

Hingga saat ini, RNF telah membuka lebih dari 200 gerai McDonald's tersebar di berbagai kota yang didukung dengan lebih dari 14.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Setelah meme tersebut beredar luas, jaringan restoran makanan Jepang Gokana juga mengunggah hal yang sama di halaman Instagramnya.

[Gambas:Instagram]


Hal yang sama juga dilakukan restoran Kafe Betawi dan Wendy's melalui instastories di akun Instragram. 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular