Lari Kencang Sejak Pagi, Rupiah Akhirnya Mengendur

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 November 2020 13:20
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mampu mempertahankan penguatan cukup tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Kamis (5/11/2020), meski Indonesia sudah disahkan masuk ke jurang resesi.

Melansir data Refintiv, rupiah langsung melesat 1,1% ke Rp 14.380/US$ begitu perdagangan hari ini dibuka. Penguatan rupiah semakin terakselerasi hingga 1,31% menyentuh Rp 14.350/US$, terkuat sejak 14 Juli. 

Untuk sementara penguatan rupiah terhenti di level tersebut, rupiah perlahan memangkas penguatan dan berada di Rp 14.425/US$, atau penguatannya tersisa 0,79%.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY. Indonesia sah masuk jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999.

Realisasi ini lebih dalam dibandingkan estimasi pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi tumbuh -3,13% YoY sementara konsensus Reuters berada di -3% YoY.

"Perekonomian di berbagai negara pada triwulan III lebih baik dibandingkan dengan triwulan II. Namun masih ada kendala karena tingginya kasus Covid-19. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam triwulan-triwulan mendatang. Perekonomian beberapa negara mitra dagang Indonesia pada triwulan III masih terkontraksi, tetapi tidak sedalam triwulan II," papar Suhariyanto, Kepala BPS.

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), BPS melaporkan PDB Indonesia mampu tumbuh positif 5,05% pada kuartal III-2020. Namun pertumbuhan ekonomi secara kumulatif Januari-September 2020 (cummulative-to-cummulative/CtC) adalah -2,03%.

Setelah rilis tersebut, rupiah mulai mengendur. Tetapi ada juga faktor teknikal mengingat sejak awal pekan Mata Uang Garuda berlari kencang.

Jika melihat pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) rupiah sepertinya tidak akan menguat lebih jauh lagi hari ini. Hal tersebut terindikasi dari kurs rupiah di NDF yang lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan pagi tadi.

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular