
Ada Sinyal Rupiah Menguat dari Pergerakan di Pasar NDF

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah 0,13% melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (7/6/2023) ke Rp 14.875,00/US$ di pasar spot. Rupiah kembali melemah pasca dua hari sebelumnya mengalami penguatan. Sejak awal Juni, Mata Uang Garuda sudah menguat 1%.
Rupiah melemah saat dolar AS sedang diintai pengumuman suku bunga pekan depan. Menurut CME FedWatch, pasar memproyeksi sebesar 19% suku bunga AS akan meningkat 25 basis basis poin.
Poon Panichpibool, ahli Valuta Asing (Valas) Krung Thai Bank, mengharapkan pertemuan Fed bulan Juni menjadi akhir dari siklus pengetatan, yang pada akhirnya mengarah ke tren penurunan dolar AS.
Menurutnya, potensi penurunan suku bunga AS ke depan akan menjadi titik pengambilan keuntungan pada posisi long dolar AS, yang bisa membuat nilainya turun. Peluang penguatan rupiah pun terbuka pada perdagangan Kamis (8/6/2023) melihat pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) yang lebih kuat pagi ini ketimbang sore kemarin.
Periode | Kurs Rabu (7/6) Pukul 15:30 WIB | Kurs Kamis (8/6) Pukul 7:44 WIB |
1 Pekan | Rp14.873,5 | Rp14.855,1 |
1 Bulan | Rp14.875,0 | Rp14.862,9 |
2 Bulan | Rp14.881,5 | Rp14.869,2 |
3 Bulan | Rp14.889,0 | Rp14.876,9 |
6 Bulan | Rp14.910,5 | Rp14.901,8 |
9 Bulan | Rp14.954,4 | Rp14.928,7 |
1 Tahun | Rp14.981,0 | Rp15.004,5 |
2 Tahun | Rp15.276,2 | Rp15.362,0 |
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segini Harga Jual Beli Kurs Rupiah di Money Changer