Bursa Asia Pesta Pora, Hang Seng 'To The Moon'

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
05 November 2020 11:28
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia menguat tajam pada pukul 11:00 WIB, seiring dari masih unggulnya pasangan calon (paslon) presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden hingga pagi menjelang siang hari ini.

Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat indeks Nikkei di Jepang melesat 1,29%, indeks Hang Seng di Hong Kong meroket 2,7%, indeks Shanghai Composite di China menguat 0,88%, STI Singapura terbang 2,16% dan KOSPI Korea Selatan terpantau loncat 1,79%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB terpantau melesat 2,11% ke level 5.212,71. IHSG akhirnya berhasil menyentuh level 5.200 pada pagi hari ini.

Bursa saham Asia mulai berterbangan seiring dari menguatnya bursa saham acuan global, Wall Street yang ditutup cerah bergairah pada Rabu waktu setempat di tengah keunggulan sementara calon dari Partai Demokrat Joe Biden dan mengabaikan risiko 'ancaman' tuntutan hukum petahana Presiden Donald Trump.

Meski belum selesai perhitungan, namun hingga pagi menjelang siang hari ini, Biden masih unggul dibanding Trump.

Berdasarkan data sementara Associated Press (AP) pada pagi menjelang siang hari ini, Biden memperoleh 264 dukungan elektoral yang jadi penentu kemenangan pemilu AS sementara Trump 214.

"Pasar sedikit lega," kata Shawn Cruz, ahli strategi pasar senior di TD Ameritrade, dikutip dari AFP.

"Hasil itu akan memoderasi kebijakan dari Washington, mengurangi kemungkinan kenaikan atau perbaikan pajak besar-besaran terutama ke bidang perawatan kesehatan dan bidang lain."

Pasar, kata dia, mengabaikan ancaman tuntutan hukum Trump. Pasar juga tidak bereaksi saat Trump meminta perhitungan ulang di Wisconsin setelah negara bagian itu memenangkan suara untuk Biden.

Sementara itu, di kawasan Asia, data ekonomi yang telah dirilis hari ini adalah data transaksi berjalan Korea Selatan periode September 2020 dan data Purchasing Manager' Index (PMI) Jasa dan Gabungan Final Jepang versi Jibun Bank untuk periode Oktober 2020.

Berdasarkan data dari Trading Economics, transaksi berjalan Korea Selatan tercatat surplus US$ 3,64 miliar menjadi US$ 10,21 miliar.

Selanjutnya, PMI Jasa Jepang tumbuh 0,8 poin dari sebelumnya di angka 46,9 menjadi 47,7. Sedangkan PMI Gabungan Negera Sakura tersebut naik 1,1 poin dari sebelumnya 46,9 menjadi 48.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular