Internasional

Awas Meledak, China Lempar 'Bom Baru' ke Produk Australia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 November 2020 12:52
Australian Foreign Minister Julie Bishop, left, shakes hands with Chinese Foreign Minister Wang Yi as she arrives for a meeting at the Ministry of Foreign Affairs in Beijing, Wednesday, Feb. 17, 2016. (Wu Hong/Pool Photo via AP)
Foto: File Photo: Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, kiri, berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi. AP/Wu Hong

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan China dan Australia makin panas. Terbaru China dikabarkan akan melakukan pengurangan impor ke produk Australia, dari pertanian hingga mineral.

Dikutip dari CNBC International, Australian Financial Review melaporkan pejabat China sudah bertemu dengan importir makanan dan anggur minggu lalu. Pejabat memperingatkan mereka untuk tidak membuat pesanan baru untuk produk pertanian Australia.



South China Morning Post (SCMP) juga menulis China akan memblokir impor gula, anggur merah, lobster, barley, batu bara dan bijih tembaga serta konsentrat dari Australia. Ini didapat dari komentar sumber yang dekat dengan pemerintah.

Mengutip Reuters, pemerintah China mengaku bahwa pengurangan impor dilakukan atas inisiatif importir. Bukan intervensi pemerintah.



"Perusahaan terkait yang mengurangi impor produk terkait dari Australia bertindak atas inisiatif mereka sendiri," tulis media itu mengutip Kementerian Luar Negeri China.

Serangan China ke Australia sebelumnya juga dilakukan pekan lalu. Di mana China akan menghentikan impor kayu dari negara bagian Queensland dan melarang pengiriman barley (biji-bijian jenis gandum) Emerald Grain.

China sebelumnya marah ke negeri Kanguru karena upaya mengusut asal usul virus corona (Covid-19) di Wuhan, Sementara itu, Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham belum mau mengambil kesimpulan soal ini.

"Kami bekerja sama dengan berbagai industri yang telah menjadi subjek laporan ini," katanya kemarin.

Jika ditarik ke belakang, hubungan China dan Australia sebenarnya memburuk sejak 2018. Saat itu, keduanya tegang setelah Australia menjadi negara pertama yang melarang Huawei di jaringan 5G-nya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China-Australia Perang Dagang, RI Jadi Pemenang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular