
Trump Diramal Kalah, Permintaan SUN Kelebihan 2 Kali

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini (3/11/2020), senilai Rp 29,5 triliun. Nilai SUN yang dimenangkan tersebut lebih besar dari target indikatif yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 20 triliun.
Surat berharga yang dilelang kali ini meliputi seri SPN12210205 (reopeninh), SPN12211104 (new issuance), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening), dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
![]() Lelang SUN |
Dalam proses lelang tersebut, pemerintah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription), 2 kali lipat, dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 66,27 triliun.
Penawaran yang terbesar dibukukan seri FR0087, senilai Rp 19,46 triliun, dengan bid to cover ratiosebesar 2,72 kali. Pemerintah akhirnya memenangkan senilai Rp 7,15 triliun. Sebaliknya penawaran yang terkecil terjadi pada seri SPN12210205 senilai Rp 1,9 triliun denganbid to cover ratio1,26 kali. Nilai yang dimenangkan sebesar Rp 1,5 triliun.
Sedangkan dari kupon yang terbesar ada pada seri FR0076 senilai Rp 6,75 triliun dengan bid to cover ratio 1,55 kali dan kupon yang terkecil ada pada seri SPN12210205.
![]() Lelang SUN |
Pada lelang sebelumnya, penawaran yang masuk sebesar Rp 83,02 triliun, artinya jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena demand pada lelang sebelumnya dinilai terlalu tinggi dan kenaikan juga terlalu besar, sehingga pada lelang kali ini, jumlah demand yang ada lebih rendah dengan lelang sebelumnya.
Selain itu, turunnya demand pada lelang kali ini juga diakibatkan karena investor sedang wait and see jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan dilaksanakan pada pagi hari waktu AS atau malam nanti waktu Indonesia.
Apalagi, jika Joe Biden menang, bisa dipastikan akan ada perubahan kebijakan. Perang dagang dengan China kemungkinan tidak akan berkobar, investor berani berinvestasi di instrumen berisiko seperti saham dan instrumen aman seperti obligasi akan berkurang.
Namun, jika Trump menang, tentunya tidak akan ada perubahan signifikan dari kebijakan yang diterapkan saat ini. Perang dagang dengan China misalnya, masih akan tetap berkobar dan investor belum akan berani berinvestasi di instrument berisko, maka obligasi akan relatif aman.
Perhitungan beberapa lembaga survei dan polling sudah mulai mengeluarkan hasil survei terbaru mereka.
Mayoritas hasil survey yang dikutip dari BBC News, semua lembaga survei menyatakan keunggulan untuk calon penantang dari partai republik yaitu Joe Biden. Rata-rata Biden unggul 7% dibanding calon petahana dari partai republik Donald Trump.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Kabar Baik Vaksin, Lelang SUN Hari Ini Tembus Rp 105 T
