
Lockdown Marak Lagi, Harga CPO Akhirnya Tembus RM 3.000/ton

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Negeri Jiran terangkat naik pada perdagangan hari ini, Selasa (3/11/2020). Isu soal penurunan output (produksi) membuat harga CPO melesat.
Pada 10.30 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 2,22% ke RM 3.041/ton. Harga CPO semakin dekati level tertingginya di bulan Oktober di RM 3.066/ton.
Naiknya harga CPO dipicu oleh tiga faktor. Pertama adalah faktor produksi. Ancaman penurunan panen akibat fenomena perubahan iklim La Nina bakal melanda kawasan tropis pasifik mulai Oktober.
La Nina memicu curah hujan tinggi hingga 40% di atas curah hujan normal. Berkaca pada kejadian sebelumnya, La Nina selalu dibarengi dengan bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor yang membuat aktivitas panen menjadi terganggu dan kerusakan stok.
Reuters mengabarkan, Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Selatan Malaysia memperkirakan produksi Oktober turun hampir 10% dari bulan sebelumnya.
Kedua, ekspor minyak nabati melonjak pada Oktober. Berdasarkan data survei terbaru ekspor minyak sawit Negeri Jiran Oktober dilaporkan naik 4% sampai 6% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kenaikan ekspor dipicu oleh naiknya ekspor CPO, minyak palm olein dan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil/PKO). Impor India dan subkontinennya dilaporkan meningkat menjelang festival Diwali yang akan jatuh akhir pekan pertengahan bulan ini.
Ketiga adalah kenaikan harga minyak nabati substitusi. Harga kontrak teraktif minyak kedelai dan sawit di Bursa Komoditas Dalian masing-masing meningkat 1,8% dan 1%.
Namun risiko besar masih menghadang. Lonjakan kasus infeksi Covid-19 di banyak negara terutama Eropa membuat lockdown kembali marak diterapkan.
Eropa merupakan salah satu destinasi ekspor minyak sawit RI dan Negeri Jiran. Kembali diberlakukannya lockdown di Prancis, Inggris, Italia dan Jerman membuat prospek permintaan menurun.
Lockdown membuat mobilitas publik kembali tertekan, akibatnya kebutuhan akan bahan bakar menurun drastis. Hal ini berdampak pada harga minyak yang terkoreksi. CPO merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodiesel yang merupakan bahan bakar alternatif minyak.
Hal ini membuat harga minyak mentah juga ikut berpengaruh pada pergerakan harga CPO. Anjloknya harga minyak membuat penggunaan CPO untuk biodiesel menjadi kurang kompetitif dan ekonomis sehingga menurunkan minat penggunaannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Harga CPO Sudah di Atas RM 3.300/ton, Siap ke RM 3.500?