
Meski "Indeks Ketakutan" Naik, Dow Futures Melompat 435 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (2/11/2020) menguat tajam, berpeluang membalikkan posisi Wall Street setelah koreksi hebat pekan lalu.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average loncat 435 poin (+1,7%) mengindikasikan indeks acuan bursa itu bakal naik 400 poin di pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga bergerak ke teritori positif, masing-masing sebesar 1,5% dan 1,3%.
Reli tersebut terjadi bahkan di tengah kabar buruk dari Eropa mengenai rencana Inggris memberlakukan larangan keluar rumah atau karantina wilayah (lockdown) secara nasional, sementara situasi AS belum memberikan kepastian seputar hasil pemilihan presiden (pilpres).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Sabtu mengumumkan lockdown nasional, menjadi yang pertama di Eropa memberlakukan kebijakan tersebut. Kebijakan yang berlaku efektif pada Kamis itu dibarengi penutupan bisnis non-esensial selama 4 pekan ke depan.
Inggris mencatat 22.600 kasus Covid-19 sepekan lalu, melonjak dari rerata tertinggi sebelumnya sebanyak 4.800. AS melaporkan 99.321 kasus baru pada Jumat pekan lalu, mengalahkan rekor sebelumnya. Dalam 8 hari terakhir, lima di antaranya mencatatkan angka harian tertinggi.
Kekhawatiran juga menerpa mengenai hasil pilpres AS karena jika tidak ada pemenang tunggal yang dominan maka bisa menunda pembahasan stimulus fiskal untuk mendongkrak laju perekonomian nasional.
Polling terbaru dari NBC News/Wall Street Journal menunjukkan bahwa mantan Wakil Presiden Joe Biden sebagai calon penantang dari Partai Demokrat mengungguli calon presiden petahana Donald Trump di hari terakhir jelang pemungutan suara dengan meraih 52% suara.
Mayoritas responden dalam polling tersebut kecewa dengan penanganan Trump atas pandemi corona dan arah kebijakan pemerintah AS ke depannya. Pemilihan anggota senat juga sangat krusial bagi pasar karena bakal mempengaruhi kebijakan stimulus fiskal.
"Dunia secara umum masih memegang pola bahwa investor menunggu kepastian seputar pilpres AS," tutur Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International. "Dunia sepertinya bakal jauh lebih terang dalam beberapa hari berkat pilpres, pembahasan stimulus di Washington, dukungan bank sentral lebih jauh."
Indeks saham unggulan AS, Dow Jones anjlok 5% sepanjang Oktober, menjadi kinerja bulanan terburuk sejak Maret ketika pandemi pecah pertama kali. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga anjlok, masing-masing sebesar 2,8% dan 2,3% pada bulan lalu.
Indeks Cboe Volatility Index (VIX), yang sering disebut sebagai "indeks kecemasan" atau "indeks ketakutan" naik melampaui angka 40, yang mengindikasikan bahwa fluktuasi pasar bakal membesar.
Terlepas dari pilpres, investor juga memperhatikan perhelatan penting lainnya pekan ini, termasuk kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan data tenaga kerja Oktober.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis: Koreksi IHSG Terimbas Pelemahan Wall Street