Remdesivir Resmi Jadi Obat Corona, Dow Futures Naik 90 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 October 2020 18:54
People walk by a Wall Street sign close to the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (23/10/2020) menguat, menyusul ekspektasi kesepakatan stimulus bakal diteken dan obat Covid-19 mendapat persetujuan dari regulator AS.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat 90 poin mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa itu bakal naik 100 poin di pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga bergerak ke teritori positif, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2%.

Saham Gilead Sciences melesat 5% di sesi pra-pembukaan setelah obat remdesivir mendapat persetujuan dari Badan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) di AS untuk perawatan Covid-19.

Sebaliknya, saham Intel ambles lebih dari 9% menyusul rilis kuartalan yang kurang begitu menggembirakan untuk produsen chip. Laba bersih perseroan sejalan dengan ekspektasi analis, tetapi pendapatan dari bisnis pusat data jatuh di bawah estimasi analis.

Kontrak berjangka tersebut bergerak naik setelah Presiden AS Donald Trump dan penantangnya Joe Biden bakal menghadiri debat presiden final sebelum 3 November. Keduanya akan bertarung wacana mengenai pandemi corona, kebijakan asing, dan layanan kesehatan.

Biden sejauh ini memimpin polling nasional jelang debat menyusul kemungkinan 'Bendera Biru' tumbuh. Investor berspekulasi bahwa kemenangan telak Partai Demokrat dapat memicu harga saham dalam jangka pendek.

"Pemegang kuasa di pemerintahan masih mencoba menyatukan sikap untuk mencapai paket bantuan ekonomi," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, sebagaimana dikutip CNBC International.

Dow Jones dan S&P 500 kemarin menguat masing-masing sebesar 0,5% sedangkan Nasdaq tumbuh 0,2% setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengindikasikan bahwa akan ada pertemuan dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

"Saya percaya bahwa kedua belah pihak ingin mencapai kesepakatan," tutur Pelosi. Namun, dia berupaya meredam eforia bahwa stimulus bakal keluar sebelum 3 November, dengan mengatakan bahwa "perlu waktu" untuk pengesahan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis: Koreksi IHSG Terimbas Pelemahan Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular