Angka Corona Memburuk, Dow Futures Anjlok Hingga 294 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 October 2020 19:40
A trader stands outside the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada Senin (26/10/2020) terpelanting, menyusul kenaikan angka pengidap virus Corona dan kaburnya harapan bahwa kesepakatan stimulus bakal diteken sebelum 3 November.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average ambles 294 poin, atau 1,1%, mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa itu bakal drop 300 poin di pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga jatuh, masing-masing sebesar 1% dan 0,8%.

Merahnya pasar futures tersebut terjadi di tengah kenaikan kasus infeksi Covid-19 pada Jumat dan Minggu hingga lebih dari 83.000 kasus baru per hari, melampaui posisi puncaknya pada pertengahan Juli sebanyak 77.300 kasus.

Hal ini berkebalikan dari klaim Presiden AS Donald Trump yang ngotot bahwa Negara Adidaya itu telah "memutar arah" pergerakan virus. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows menilai pemerintah tak bisa mengontrol pandemi tersebut.

Dari sisi politik, optimisme seputar stimulus mengabur setelah Gedung Putih dan Partai Republik berpeluang menyepakati stimulus secara sepihak, sebelum pemilihan presiden (pilpres) pada 3 November.

Jelang pencoblosan, kandidat penantang dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin polling nasional. Sepanjang Oktober, indeks S&P 500 dan Nasdaq telah melesat lebih dari 3% sedangkan indeks Dow Jones meroket lebih dari 2%.

"Berdasarkan gerak di pasar saham dalam dua pekan terakhir, terlihat bahwa perlu beberapa berita baru yang serius untuk memicu koreksi pekan depan dan selanjutnya," tutur Matt Maley, Kepala Perencana Pasar Miller Tabak, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Pelaku pasar bakal terus memantau rilis kinerja keuangan saham-saham teknologi sepanjang pekan ini, mulai dari Apple, Facebook, Alphabet, Amazon, Boeing dan Caterpillar. Dari pemerintah, bakal ada rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020.

Meadows dan Ketua DPR Nancy Pelosi dalam wawancara terpisah saling menuduh memperumit negosiasi stimulus. Saham yang bakal diuntungkan dari stimulus pun tertekan di pasar pra-pembukaan seperti Delta Airlines yang turun 2,8%.

Di tengah kondisi demikian, imbal hasil (yield) acuan obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke level tertingginya dalam 4 bulan, yakni pada 0,84% akhir pekan lalu, memicu reli saham perbankan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis: Koreksi IHSG Terimbas Pelemahan Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular