
Lama Tak Berlaga, Waspada IHSG Terjun ke Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan penguatan 0,31% ke 5.128,225 sepanjang pekan lalu dalam perdagangan yang singkat, 2 hari saja.
Pada Rabu hingga Jumat, pasar di dalam negeri libur cuti bersama dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10/2020).
Bursa kebanggaan Tanah Air ini juga membukukan penguatan dalam 4 pekan beruntun. Saat pasar dalam negeri sedang libur, bursa saham Asia berguguran, sehingga ada risiko IHSG akan menyusul ke zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (2/10/2020).
Meski demikian, peluang IHSG kembali menguat juga belum tertutup, dari dalam negeri ada beberapa data ekonomi yang bisa mempengaruhi pergerakan. Markit pagi ini melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia membaik menjadi 47,8 di bulan Oktober, dari bulan sebelumnya 47,2.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi. Meski masih mengalami kontraksi, tetapi sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan kemajuan.
Kemudian nanti akan dirilis data tingkat keyakinan bisnis kuartal III-2020 dan inflasi bulan Oktober. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median inflasi 0,08% secara bulanan (month-to-month/MtM). Jika terwujud, ini akan menjadi inflasi bulanan pertama dalam tiga bulan terakhir.
Sementara inflasi tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan 1,44%. Kemudian inflasi inti tahunan berada di 1,815% YoY.
Indonesia yang kembali mengalami inflasi tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali.
Secara teknikal, IHSG dua pekan lalu berbalik naik setelah nyaris menyentuh support di 5.060, yang juga merupakan rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100) yang ditunjukkan garis warna oranye muda.
Setelah mendekati level tersebut, IHSG langsung rebound yang menjadi indikasi support kuat.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG kini bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang ditunjukkan dengan garis hijau.
MA 50 berada di kisaran 5.115 hingga 5.120, selama bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat kembali menuju kisaran 5.163 yang menjadi resisten kuat sebab merupakan Fibonnaci Retracement 50%.
Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
Jika kembali ke bawah MA 50 IHSG berisiko melemah menuju ke support 5.060, sebelum menuju level psikologis 5.000.
Sementara jika mampu melewati 5.163, IHSG akan membuka ruang penguatan ke 5.200.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
