
IHSG Babak Belur Kalau Tak Libur, Sentimen Pasar Buruk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan bursa saham RI, yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jumat ini (30/10/2020) masih libur cuti bersama dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW., sehingga perdagangan baru dibuka kembali pekan depan, Senin (2/11).
Sentimen yang datang hari ini ternyata lebih baik dibanding dengan sentimen-sentimen sebelumnya, di mana bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) akhirnya ditutup memuaskan pada perdagangan tadi malam atau Jumat pagi waktu Indonesia.
Indeks Nasdaq yang sebelumnya terkoreksi paling parah, akhirnya pada perdagangan Kamis kemarin berhasil membalikkan posisinya menjadi penguatan yang tertinggi dibanding 2 indeks di Wall Street lainnya, yakni naik 1,64% di level 11.185,59.
Sementara di posisi kedua, ada indeks S&P 500 yang naik 1,19% di level 3.310,14. Adapun indeks indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga menguat sebesar 0,52% di level 26.659,03.
Namun, lagi-lagi indeks kontrak berjangka (futures) Dow Futures yang biasanya mencerminkan pergerakan Dow Jones nanti malam terpantau kembali berbalik arah melemah 1,48%.
Kamis kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestic bruto (PDB) tumbuh 33,1% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized).
PDB di kuartal III-2020 tersebut lebih tinggi dari prediksi Reuters sebesar 31,9% maupun Dow Jones sebesar 32%, dan membalikkan kontraksi (tumbuh negatif) 31,4% di kuartal II-2020 lalu.
Jika dilihat secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB di kuartal III-2020 masih mengalami kontraksi 2,9%, meski lebih baik ketimbang 3 bulan sebelumnya minus 9%. Artinya Amerika Serikat mengalami resesi.
Secara umum, negara dikatakan mengalami resesi jika PDB mengalami kontraksi 2 kuartal beruntun secara tahunan (YoY). Sementara jika kontraksi terjadi secara kuartalan, disebut sebagai resesi teknikal.
AS memang resmi mengalami resesi, tetapi sudah lepas dari resesi teknikal.
Selanjutnya bursa saham Benua Kuning juga mayoritas ditutup di zona merah merespons sentimen negatif dari AS.
Bahkan hari ini bursa saham Asia melemah parah, di mana pelemahan yang paling parah tercatat di indeks KOSPI Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong.
Indeks Nikkei di Jepang terpantau terkoreksi 1,52%, Hang Seng di Hong Kong ambles 1,95%, indeks Shanghai China terperosok 1,47%, STI Singapura terpangkas 0,98% dan KOSPI Korea Selatan "longsor" 2,56%.
Bursa Asia yang masih melemah hingga perdagangan akhir pekan ini dikarenakan investor sedang wait and see atau cenderung berhati-hati berinvestasi di instrumen berisiko jelang pilpres AS.
Selain itu, lonjakan kasus virus corona di Eropa juga menjadi pemberat bursa saham Asia.
Walaupun kondisi perekonomian Paman Sam mulai membaik, namun lonjakan kasus corona masih menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar.
Makin memburuknya sentimen negatif dari lonjakan kasus corona di Benua Biru dan pelemahan parah bursa saham di Benua Kuning, maka dari itu tidak berlebihan bila mengatakan apabila tidak libur kemungkinan besar IHSG masih akan kembali terkoreksi hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000