
Gegara Covid-19, Raksasa Minyak BP Cetak Rugi Rp 6,5 Triliun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan minyak bumi terkemuka di dunia, British Petroleum (BP), melaporkan rugi bersih US$ 450 juta atau Rp 6,5 triliun (asumsi Rp 14.662/US$) pada kuartal III. Kendati demikian, kerugian itu lebih kecil dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat US$ 16,85 miliar.
Kerugian ini tak lepas dari pemulihan yang lambat terhadap permintaan minyak dan harga yang lebih stabil.
"Kinerja bisnis yang mendasari pada kuartal (ketiga) tetap tangguh dan kami membuat kemajuan substansial dalam memperkuat neraca kami," kata Direktur Keuangan BP Murray Auchincloss, Selasa (27/10/2020), dikutip dari AFP.
BP juga memangkas 10.000 pekerja atau 15% dari angkatan kerja globalnya. Ini setelah pandemi menyebabkan penurunan nilai aset yang sangat besar.
Setelah banyak perusahaan di seluruh dunia menutup pintunya dan maskapai penerbangan melarang penerbangan pesawat pada puncak wabah Covid-19 menjelang akhir kuartal I, harga minyak turun drastis, bahkan sempat ke teritori negatif.
Namun, harga telah melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir menjadi sekitar US$ 40 per barel. BP mengumumkan dividen kuartalan sebesar US$ 5,25 per saham.
Ini sesuai dengan pembayaran kuartal II, yang telah dikurangi setengahnya dari kuartal I, saat pemotongan pertama sejak bencana Deepwater Horizon pada tahun 2010 yang merusak keuangan dan reputasi BP.
Pada awal tahun ini, perseroan menyetujui penjualan bisnis petrokimia kepada kompetitor Ineos senilai US$ 5,0 miliar. Ini telah membantu BP mengurangi utang bersih menjadi sekitar US$ 40 miliar.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Q2-2020, BP Catat Rugi Bersih USD 16,8 M