
Penantian Waskita, Dana Abadi akan Bantu Divestasi Ruas Tol

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berharap pembentukan Lembaga Investasi Pemerintah (LPI) pengelola dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bisa mempercepat divestasi ruas tol yang dimiliki perseroan. Divestasi tersebut sebagai salah satu strategi untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur yang dilakukan perseroan .
Presiden Direktur Waskita Karya, Destiawan Soewardjono merespons positif inisiasi pemerintah mengenai pembentukan dana abadi nasional atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Perseroan memilik 16 ruas tol yang pembangunannya menguras arus kas perseroan.
"Dengan adanya ini [SWF], kami harapkan tahun depan sudah ada, maka proses divestasi bisa lebih cepat. Dana yang ada selain mengembalikan pinjaman akan lakukan proses investasi selanjutnya," tandas Destiawan Soewardjono.
Tahun ini perseroan fokus mendivestasi 5 ruas yang potensial yakni, ruas tol Cibitung-Cilincing, tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan tiga ruas melalui skema asset swap dengan PT Taspen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
"Divestasi kami terus melakukan, targetnya ada 5 ruas tapi tidak akan tercapai semua akibat pandemi Covid-19," kata Destiawan, dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Selasa (27/10/2020).
Pada kesempatan sama, Direktur Pengembangan Fery Hendriyanto menyampaikan, untuk ruas tol Becakayu, Waskita menyebut pelepasan kepemilikan 30% saham di PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) sebesar Rp 550 miliar dalam bentuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas (RDPT) akan terealisasi pada pertengahan November tahun ini. KDDM merupakan badan usaha jalan tol yang mengelola konsesi ruas tol Bekasi - Cakung - Kampung Melayu (tol Becakayu).
"Untuk ruas Cibitung-Cilincing negosisasi akhir dengan investor sudah, paling lambat awal Desember terealisasi," katanya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Waskita: SWF Darah Baru untuk Bisnis Infrastruktur RI