
China Makin Gencar Antarkan Yuan "Kuasai Dunia"

Pada April 2020, PBOC meluncurkan pilot project mata uang digital China atau yang lebih dikenal dengan Digital Currency/Electronic Payment (DCEP) atau e-CNY.
Pada bulan Maret lalu, Bank for International Settlement (BIS) dalam sebuah laporan menyebutkan ada 3 model mata uang digital bank sentral yakni:
- Indirect dimana tagihan (claim) dilakukan ke perantara (bank komersial), sementara bank sentral hanya melakukan pembayaran ke bank komersial.
- Direct dimana tagihan dilakukan langsung ke bank sentral.
- Hybrid dimana tagihan dilakukan ke bank sentral, tetapi bank komersial yang melakukan pembayaran.
e-CNY ini menggukan model mata uang digital hybrid, yang menurut Moody's memang paling layak diterapkan dibandingkan 2 model lainnya karena menimbulkan disrupsi palaing rendah di sistem keuangan saat ini.
China mengungguli negara-negara lain dalam pengembangan mata uang digital.
Sampai medio 2020, ada 10 negara yang sudah mulai melakukan pilot project penggunaan mata uang digital buatan bank sentralnya termasuk China dan dua negara dari OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) yakni Swedia dan Korea Selatan.
AS dan belasan anggota OECD lain masih berada di tahap riset terhadap pengembangan mata uang digital ini.
Sebagai informasi China memang beberapa langkah lebih awal dalam pengembangan mata uang digital.
CSIS melaporkan bank sentral China (PBoC) mulai membentuk tim untuk melakukan studi pengembangan mata yang digital pada 2014.
Kemudian di tahun 2017, anggota dewan memberi izin PBoC untu mendesain mata uang digital itu melalui kerja sama dengan bank komersial.
PBoC juga membentuk institusi riset yang dinamai Digital Currency Research Institute di tahun yang sama setelah mendapat lampu hijau dari anggota dewannya.
Mei tahun lalu, Gubernur PBoC Yi Gang mengatakan bahwa proses top level design mata digital China tersebut sudah selesai dan siap diinisiasi di Chengdu, Shenzhen, Suzhou, dan Xiong'an.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]