Simak Ramalan Bos BTN soal Kredit Jika Vaksin RI Ampuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Pahala Nugraha Mansury memproyeksikan likuiditas perbankan Tanah Air akan membaik dengan catatan vaksin efektif dan didistribusikan dengan baik sehingga bisa memulihkan aktivitas ekonomi nasional.
"Likuiditas kita sangat baik, total DPK [dana pihak ketiga] tumbuh 18,7% di kuartal III, di satu sisi senang, tapi di sisi lain tantangannya adalah bagaimana kita optimalkan dana tersebut dalam penyaluran pembiayaan," katanya dalam paparan Kinerja Kuartal III-2020, secara virtual di Jakarta, Kamis (22/10/2020).
"Asumsinya perekonomian tahun depan [positif], kalau kondisi pandemi masih akan terjadi, tapi kita harap sesuai dengan apa yang disampaikan, harapannya 2020 akan ada vaksin yang bisa didistribusikan dan awal tahun akan ada tambahan vaksin yang didistribusikan ke masyarakat karena sebagian besar sudah tahap uji 3," jelas mantan Direktur Bank Mandiri ini.
"Sehingga kita harap di awal 2021 sudah cukup banyak [vaksin], kalau gak salah sekitar 70 juta masyarakat sudah bisa peroleh vaksin," tegasnya.
Sebab itu, pihaknya berharap dengan efektivitas vaksin yang bisa mengatasi pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5%.
"Kalau kondisi seperti itu [vaksin sesuai rencana] harapan ekonomi bisa tumbuh 5% mudah-mudahan bisa terealisasi, meski ga di awal tahun [2021]. Kalau asumsi di awal tahun [pertumbuhan ekonomi] terbatas, Q2, Q3, Q4 baru tumbuh, estimasi 5-7%," kata mantan Direktur Utama Garuda Indonesia ini.
Selain itu, Pahala juga menegaskan, kinerja penyaluran kredit perseroan juga akan tergantung bagaimana dana bisa disalurkan untuk KPR (kredit pemilikan rumah) Subsidi. Ini penting karena saat ini kurang lebih 60% portofolio kredit sebagian besar ke KPR Subsidi.
"Kita harap tahun depan dengan kondisi kuota FLPP [Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, program KPR Subsidi dari pemerintah lewat BTN] bisa capai Rp 16,7 triliun dengan ada tambahan dana bergulir Rp 2 triliun, kita lihat ada potensi bahwa pertumbuhan KPR Subsidi akan cukup baik, begitu juga dengan ekonomi, maka KPR subsidi akan terdorong lagi," katanya.
"Alokasi kuota KPR subsidi awal tahun bisa kita realisasikan dan kita harap ada kemudahan dalam penyaluran KPR Subsidi jadi pertumbuhan 5-7% bisa dicapai," katanya.
Berdasarkan data kinerja 9 bulan per September atau hingga kuartal III-2020, Bank BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp 254,91 triliun.
KPR Subsidi terpantau menjadi penopang utama penyaluran kredit BBTN.
Per kuartal III/2020, BBTN telah memberikan KPR Subsidi senilai Rp 116,32 triliun atau naik 4,19% yoy dari Rp 111,64 triliun.
Bank BTN juga telah menyalurkan KPR Non-subsidi senilai Rp 80,18 triliun per kuartal III/2020. Dengan nilai tersebut, perseroan secara total telah menyalurkan KPR sebesar Rp 196,51 triliun atau naik 1,39% yoy dari Rp 193,8 triliun di kuartal III/2019.
Dengan demikian, Bank BTN mencatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan di segmen perumahan sebesar Rp 231,34 triliun per kuartal III/2020.
Pada segmen kredit non-perumahan, Bank BTN mencatatkan pemberian kredit senilai Rp 23,57 triliun per kuartal III/2020. Dengan kinerja tersebut, BBTN mencatatkan posisi aset sebesar Rp 356,97 triliun atau naik 12,89% yoy dari Rp316,21 triliun pada kuartal III/2019.
Dari sisi laba, BTN mencatatkan laba bersih yang melesat 39,72% secara tahunan. Perseroan tercatat mencetak laba senilai Rp 1,12 triliun per kuartal III/2020, naik dari Rp 801 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pahala mengatakan berbagai langkah penguatan yang telah dilakukan oleh perseroan mulai menunjukkan hasil positif. Bank BTN, lanjutnya, telah melakukan penguatan di sisi kualitas aset, likuiditas, permodalan, bisnis, hingga langkah efisiensi.
"Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih Bank BTN menjadi bukti strategi yang kami lakukan berada pada jalur yang tepat. Hingga akhir tahun nanti, kami optimistis target laba bersih akan tercapai," jelas Pahala.
Lebih lanjut, Pahala menuturkan Bank BTN juga mengincar posisi sebagai Bank Pembiayaan Perumahan Terbaik di Asia Tenggara pada 2025.
"Sebagai Best Mortgage Bank, kami akan mencatatkan profit dan aset tertinggi di antara pemain sejenis," jelas Pahala.
Berbagai strategi, tambahnya, telah disiapkan untuk menuju posisi tersebut pada lima tahun mendatang. Di antaranya melipatgandakan perolehan dana murah serta membuat akses pemilikan rumah kian murah dan mudah. Perseroan juga akan menyediakan berbagai fasilitas perbankan dan investasi untuk seluruh kalangan nasabahnya.
[Gambas:Video CNBC]
Sukses Terapkan GCG, BTN Raih 3 Top ACGS
(tas/tas)