
Babak Belur Sepanjang Hari, Rupiah Bangkit & Juara Asia!
![[DALAM] Rupiah Sentuh 30.000](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/07/20/thumb-rupiah-sentuh-30000_169.jpeg?w=900&q=80)
Sejak pekan lalu, rupiah sebenarnya punya modal untuk menguat setelah Bank Indonesia (BI) yang memprediksi transaksi berjalan (current account) akan mencetak surplus di kuartal III-2020.
"Transaksi berjalan pada kuartal III-2020 diperkirakan akan mencatat surplus. Dipengaruhi oleh perbaikan ekspor dan penyesuaian impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum cukup kuat," ungkap Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usar Rapat Dewan Gubernur Periode September 2020, Selasa (13/10/2020).
Jika terwujud maka akan menjadi surplus pertama sejak kuartal IV-2011.
Dengan surplus transaksi berjalan, artinya pasokan devisa cukup besar yang menjadi modal bagi rupiah untuk menguat. Selain itu BI juga punya lebih banyak amunisi untuk menstabilkan rupiah jika mengalami gejolak.
Tetapi rupiah juga punya beban berat dari resesi yang dialami Indonesia. Resesi sudah pasti terjadi dan menjadi yang pertama kalinya dalam 22 tahun terakhir, tetapi seberapa besar kontraksi ekonomi yang menjadi misteri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi kuartal III-2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2,9%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2020 akan dirilis pada 5 November mendatang, setelah mengalami kontraksi 5,32% di kuartal II-2020.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dalam proyeksi terbarunya memperkirakan perekonomian Indonesia akan minus1,5% sepanjang tahun ini. lebih baru dari proyeksi bulan Juni lalu minus 0,3%
"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara negara seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali," tulis laporan IMF.
Sementara itu Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan pemulihan ekonomi Indonesia tidak akan membentuk kurva V, tetapi lebih mirip logo brand apparel Nike.
"Kami melihat bahwa ekonomi Indonesia lebih cenderung mengalami pemulihan "Nike Swoosh" daripada pemulihan berbentuk V," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro yang dikutip Rabu (14/10/2020).
Perekonomian Indonesia dinilai akan pulih bertahap mulai tahun depan yang diprediksi bisa tumbuh 4,43%. Pemulihan di 2021 ini terjadi karena akan ada perbaikan pada konsumsi masyarakat yang memulihkan daya beli.
Kemudian, perusahaan yang saat ini terpukul akan mulai pulih meski membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian untuk memulai produksi dan investasi.
TIM RISET INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
