
Rupiah Tertahan di Rp 14.700/US$, tapi Ada Sinyal Bagus nih!

Jakarta, CNBC Indonesia Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di pertengahan perdagangan Selasa (20/10/2020), meski sempat menguat di pembukaan pagi tadi.
Meski demikian, ada sinyal rupiah akan bangkit selepas tengah hari.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,14% ke Rp 14.650/US$. Tetapi tidak lama, Mata Uang Garuda berbalik melemah 0,2% ke Rp 14.700/US$. Posisi rupiah sedikit membaik, pada pukul 12.00 WIB berada di Rp 14.690/US$, melemah 0,14% di pasar spot.
Pelaku pasar saat ini masih berhati-hati menanti kepastian stimulus fiskal di AS. Ketua DPR (House of Representatif) yang berasal dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, memberikan tenggat waktu 48 jam sejak hari Minggu kemarin untuk mencapai kesepakatan dengan Pemerintah AS guna mencairkan stiumulus sebelum pilpres.
Artinya, masih ada peluang hingga Selasa waktu AS apakah stimulus akan cair atau tidak.
Berapa besarnya stimulus yang akan digelontorkan masih menjadi perdebatan, Partai Demokrat yang menguasai DPR AS mengusulkan US$ 2,2 triliun, yang dianggap terlalu besar oleh Pemerintah AS yang mengusulkan US$ 1,8 triliun.
Kini ada kabar bagus, sebagaimana dilansir CNBC International, juru bicara Pelosi, Drew Hammill mengatakan perbedaan pendapatan kedua belah pihak sudah mulai berkurang.
Kabar tersebut membuat sentimen pelaku pasar membaik. Kurs rupiah pasar non-deliverable forward (NDF) sudah menunjukkan penguatan dibandingkan beberapa saat setelah pembukaan perdagangan.
Periode | Kurs Pukul 9:54 WIB | Kurs Pukul 11:54 WIB |
1 Pekan | Rp14.711,50 | Rp14.699,0 |
1 Bulan | Rp14.747,00 | Rp14.731,4 |
2 Bulan | Rp14.781,20 | Rp14.768,5 |
3 Bulan | Rp14.834,00 | Rp14.821,0 |
6 Bulan | Rp14.995,00 | Rp14.983,2 |
9 Bulan | Rp15.163,00 | Rp15.150,0 |
1 Tahun | Rp15.360,00 | Rp15.348,0 |
2 Tahun | Rp16.085,00 | Rp16.080,0 |
NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Sehingga jika kurs NDF terus menunjukkan penguatan, rupiah berpeluang menguat di akhir perdagangan nanti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina
