Kasus Corona Naik, Bursa Eropa Melemah pada Sesi Awal Trading

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 October 2020 15:39
London Stock Exchange
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Kamis (15/10/2020), menyusul buyarnya ekspektasi bahwa stimulus di Amerika Serikat (AS) bakal keluar sebelum pemilihan presiden (pilpres) November di tengah kenakan kasus corona di Benua Biru.

Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa anjlok 1,9% pada pembukaan, dengan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya anjlok 3,1% memimpin koreksi yang juga menimpa seluruh indeks sektoral.

Sejam kemudian, indeks Stoxx 600 turun 7,2 poin (-1,95%) ke 363,41. Indeks DAX Jerman turun 346,97 poin (-2,7%) ke 12.681,09 dan CAC Prancis surut 101,8 poin (-2,1%) ke 4.839,86. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris melemah 119,2 poin (-2%) ke 5.815,89.

Pasar Eropa mengikuti arah sentimen negatif pemodal global di AS yang terlihat dari kontrak berjangka indeks saham Negara Adidaya tersebut yang melemah setelah prospek kesepakatan stimulus AS bakal tercapai setelah pilpres.

Kontrak berjangka (futures) Dow Jones Industrial Average anjlok 107 poin, sedangkan kontrak serupa indeks S&P 500 futures dan Nasdaq 100 juga terjerembab ke teritor negatif.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Rabu mengatakan bahwa kesepakatan stimulus corona sulit dicapai sebelum pilpres karena kubu Demokrat dan Republik masih terbelah mengenai beberapa hal penting di dalamnya.

Keprihatinan seputar corona memperberat sentimen pasar menyusul peningkatan jumlah kasus infeksi di kawasan tersebut. Jumlah kasus baru di Prancis mencapai 22.591 dalam 24 jam terakhir, melampaui angka sehari sebelumnya sebanyak 10.000 kasus.

Pemerintah Prancis pun mengumumkan status darurat kesehatan pada Rabu setelah jumlah pasien Covid melampaui angka 9.100, sebagaimana dilaporkan Reuters. Status tersebut memungkinkan pejabat setempat mengambil kebijakan ekstra untuk menangani Covid-19.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Rabu menyatakan bahwa warga usia muda kemungkinan tidak akan mendapatkan vaksin hingga tahun 2022, karena warga yang rentan bakal mendapat prioritas terlebih dahulu.

Dari korporasi, perusahaan farmasi Roche pada Kamis mengumumkan kinerja penjualan per kuartal III-2020 meleset dari ekspektasi pasar, sehingga harga saham perseroan terkoreksi sebesar 3,4%. Saham maskapai Jeran Lufthansa juga anjlok, hingga lebih dari 6,2%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Melesat di Sesi Awal Sambut Kebijakan The Fed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular