
Singapura Memang Masih Resesi, Tapi Ada Kabar Baiknya Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura memang masih resesi. Ekonomi negara itu di kuartal III-2020 juga masih negatif.
Berdasarkan data Kementerian Singapura Perdagangan dan Industri Singapura, ekonomi secara tahunan (YoY) -7%. Ini semakin mengkukuhkan negeri itu di jurang pelambatan ekonomi, setelah sebelumnya di kuartal II 2020, ekonomi -13,3%.
Meski demikian, secara basis kuartalan (QtQ), ekonomi Singapura tumbuh positif di Juli hingga September. Bahkan ekonomi tumbuh 7,9% setelah sebelumnya di kuartal II ekonomi -42,9%.
"Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi tumbuh 7,9%, rebound dari penurunan 13,3%," kata kementerian dalam pernyataan pers, Rabu (14/10/2020).
Sektor manufaktur mengalami kenaikan 2%. Ini mencakup ekspor semikonduktor utama.
Meski begitu, sektor lainnya masih menyusut meski tak secepat sebelumnya akibat lesunya pariwisata. Konstruksi misalnya -44,7% sementara jasa -8%.
"Yang terburuk telah berakhir untuk Singapura, tetapi jalan menuju pemulihan masih sedikit bergelombang," Song Seng Wun, ekonom regional di CIMB Private Banking, mengatakan kepada AFP.
Sementara itu, Bank sentral mempertahankan kebijakan moneter pada hari Rabu. MAS mengatakan mengaku akan mengambil kebijakan akomodatif sebagai cara paling efektif untuk memulihkan ekonomi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Kucurkan Paket Stimulus Keempat Rp 342,8 Triliun