Vaksin Siap Masuk RI November, Saham Farmasi BUMN Cuan 229%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 October 2020 14:57
Presiden Joko Widodo tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa 11 Agustus 2020 pukul 09.45 WIB. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Jokowi tiba di PT Bio Farma (Persero) Bandung untuk meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19, Selasa 11 Agustus 2020 pukul 09.45 WIB. (Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten farmasi BUMN yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) sama-sama mencetak cuan cukup tinggi di tengah sentimen vaksin Covid-19.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham KAEF pada sesi II pukul 13.55 WIB, Senin ini (12/10/2020), naik 6,49% di level Rp 3.280/saham. Dengan demikian, saham KAEF sudah melesat 190% dalam 3 bulan terakhir dan year to date naik 162%.

Adapun saham INAF pada jam yang sama naik 5,47% di level Rp 3.280/saham. Dengan catatan ini, maka saham INAF sudah cuan 229% dalam 3 bulan terakhir dan year to date naik 277%.

Baik KAEF maupun INAF adalah anak usaha dari PT Bio Farma (Persero), holding BUMN Farmasi.

Satu lagi saham anak usaha KAEF yakni PT Phapros Tbk (PEHA) juga naik 4,62% di level Rp 1.585/saham, 3 bulan terakhir naik 10% dan year to date naik 47%.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan sebanyak 6,6 juta dosis vaksin Covid-19 akan masuk ke Indonesia dari tiga produsen dunia.

Proses masuknya vaksin ini akan terus dilakukan mulai November ini hingga 2021 mendatang sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan masing-masing perusahaan.

Menko Marves Luhut Pandjaitan memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki sebelumnya dalam kunjungannya ke Yunan, China pekan lalu.

Tiga produsen vaksin yang telah menyatakan komitmennya ini antara lain Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiga produsen vaksin ini telah masuk uji klinis tahap akhir dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

"Jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain," kata Luhut dalam keterangan resminya di laman kementerian, Senin (12/10/2020).

Mulai November 2020, Cansino menyanggupi 100.000 single dose vaksin dan sekitar 15-20 juta dosis untuk tahun 2021.

Untuk vaksin hasil kerja sama G42 dan Sinopharm menyanggupi 5 juta vaksin pada November ini dan berkomitmen sebanyak 15 juta vaksin dual dose pada 2021. Adapun perusahaan ini menyatakan akan mengusahakan hingga 50 juta vaksin dual dose.

Sedangkan Sinovac berkomitmen sebanyak 3 juta dosis vaksin pada tahun ini dengan pengiriman pertama 1,5 juta dosis pada pekan pertama November dan dilanjutkan pada bulan berikutnya ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk. Sedangkan untuk tahun depan perusahaan ini berkomitmen untuk penyediaan 125 juta vaksin dual dose.

Sebagai catatan, single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Seperti diketahui, ketiga produsen vaksin ini tengah melakukan proses uji klinis di sejumlah negara. Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan.

G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Maroko dan Argentina.

Sedangkan Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile.

EUA dari pemerintah China telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada bulan Juli 2020. Pemerintah UAE ikut memberikan penggunaan darurat kepada vaksin hasil produksi G42/Sinopharm.

"Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok pada tanggal 14 Oktober 2020 untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino," kata Dirut Bio Farma Honesti Basyir, dalam siaran pers Kemenko Marves.

"Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UAE karena diproduksi di sana. Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm, MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42," katanya.

 


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kimia Farma Siap Rights Issue 2,7 Miliar Saham, Dapat Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular