
Saham Bank Permata Meroket Ratusan Persen, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik cukup signifkan usai pemegang saham perseroan, Bangkok Bank melaksanakan penawaran tender wajib (tender offer).
Sampai dengan sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (12/10/2020), saham BNLI naik 24,56% ke level Rp 2.460 per saham dari posisi pembukaan perdagangan di level Rp 2.050 per saham.
Data perdagangan mencatat, BNLI ditransaksikan sebanyak 1.723 kali dengan volume 6,88 juta senilai Rp 16,63 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham Bank Permata meroket 110,26%.
Meskipun sudah naik cukup tinggi, otoritas bursa belum meningkatkan status saham BNLI ke saham yang bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). CNBC Indonesia juga sudah mengonfirmasi perihal ini kepada Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian S. Manullang, namun belum memberikan respons.
Sekretaris Perusahaan Bank Permata, Katharine Grace, dalam pengumumannya menyampaikan, Bankok Bank telah memenuhi kewajibannya melaksanakan penawaran tender wajib dengan membeli sebanyak 2,97 miliar saham Bank Permata dari pemegang saham publik di harga Rp 1.347 per saham.
"Setelah penyelesaian penawaran tender wajib, total jumlah saham yang dimiliki Bangkok Bank dalam perseroan menjadi 27,68 miliar saham atau mewakili 98,71% dari modal yang ditempatkan perseroan," tulis Katharine dalam pengumuman di laman keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (12/10/2020)
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, transaksi jumbo ini dilakukan di pasar negosiasi melalui broker PT Mandiri Sekuritas (CC) pada 7 Oktober 2020. Adapun total dana yang dikeluarkan tersebut mencapai Rp 4 triliun.
Sebelumnya diberitakan, Bangkok akhirnya menuntaskan akusisi atas 89,12% saham PT Bank Permata yang digenggam oleh Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII). Transaksi akuisisi ini terjadi pada Rabu (20/5/2020) senilai Rp 33,28 triliun.
Penawaran tender wajib dilakukan sehubungan dengan saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik dalam jumlah 26.880.234 saham kelas A dan 3.024.429.639 saham kelas B dari modal perseroan yang ditempatkan, mewakili sekitar 10,88% dari seluruh modal perseroan.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dicaplok Bangkok Bank, Permata Rombak Dewan Komisaris