Cek Pasar Dulu! IPO Amman Mineral Diundur Jadi Tahun Depan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 October 2020 13:13
Tambang Batu Hijau, Sumbawa/Dok Amman Mineral, Detik
Foto: Tambang Batu Hijau, Sumbawa/Dok Amman Mineral, Detik

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana mencatatkan saham anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021, tertunda dari rencana awal di akhir tahun 2020.

Mengenai rencana ini, pihak Medco belum bisa bercerita banyak perihal besaran dana dan berapa porsi saham yang akan dilepas melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Direktur Perencanaan dan Keuangan/Direktur Independen Medco Energi Internasional Anthony R. Mathias mengatakan rencana IPO Amman Mineral kan mengikuti kondisi pasar modal nantinya.

"Amman IPO masih subject to market conditions [ikut pada kondisi pasar]," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin, (12/10/2020).

Sebelumnya, pendiri dan pemilik Medco Internasional Arifin Panigoro memastikan salah satu unit usahanya bakal segera melantai di BEI yakni Amman Mineral Nusa Tenggara.

"Tahun depan [2021] lebih pasti," jawabnya saat ditanya soal kepastian bakal melantainya perusahaan tambang emas dan tembaga yang dulu dikenal sebagai Newmont Nusa Tenggara tersebut, Kamis (10/10/2019).

Amman Mineral mengoperasikan tambang Batu Hijau seluas 25.000 hektare, konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.

Amman Mineral memulai kegiatan produksi dan operasi di tahun 2000 dan telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan masa tambang dan diikuti dengan pengolahan stockpile jangka panjang.

Soal target dana, Arifin juga belum bisa mengungkapkan meski sempat disebut-sebut mengincar dana IPO hingga US$ 600 juta atau setara Rp 8,82 triliun (kurs Rp 14.700/US$).

Arifin menjelaskan opsi yang dimiliki Amman tak cuma IPO, tetapi juga backdoor listing.

"Tahu-tahu kita merger dengan perusahaan siapa gitu atau Medco sendiri yang masuk, kan kami sudah listed [tercatat di BEI] juga," jelasnya.

Backdoor listing adalah cara perusahaan non terbuka untuk masuk ke bursa dengan mengakuisisi perusahaan terbuka.

Ia hanya menegaskan untuk menunggu kepastiannya, sekaligus meyakinkan soal aksi korporasi terkait anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan itu di tahun depan.

Sebelumnya, sumber Bloomberg, mengungkapkan pada April lalu bahwa rencana Amman melantai di BEI selambatnya bisa terealisasi pada kuartal terakhir tahun ini. Meski demikian, pihak perusahaan masih bungkam mengenai rencana tersebut.

Amman Mineral disebut-sebut akan menjadi salah satu perusahaan yang akan melantai dengan raihan dana terbesar di tahun ini, kendati akhirnya digeser jadi tahun depan dengan pertimbangan pasar. 


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hilmi Panigoro: 2023, Puncak Produksi Tembaga Amman Mineral

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular