Market Cap HM Sampoerna Mulai Pepet Astra International

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
12 October 2020 12:02
A woman buys packs of Sampoerna-A mild cigarette at a shop in Jakarta, Indonesia, March 6, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu berhasil mencatatkan tren kenaikan yang cukup signifikan. Secara mingguan, pekan lalu IHSG menguat 2,58% ke level 5.053,66. Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 89,53 miliar.

Nilai kapitalisasi 10 saham berkapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tecatat mengalami peningkatan. Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.659 triliun, menguat dari posisi sebelumnya Rp 2.570 triliun.

Nilai kapitalisasi 10 saham tercatat mengalami kenaikan. Dimana saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih berada di dua posisi teratas. 

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap (RP T)

No.Emiten9-Oct-20No.Emiten2-Oct-20No.Emiten25-Sep-20
1.Bank Central Asia/BBCA7051.Bank Central Asia/BBCA6721.Bank Central Asia/BBCA685
2.Bank Rakyat Indonesia/BBRI3852.Bank Rakyat Indonesia/BBRI3792.Bank Rakyat Indonesia/BBRI386
3.Unilever/UNVR3073.Unilever/UNVR3053.Unilever/UNVR302
4.Telkom/TLKM2704.Telkom/TLKM2654.Telkom/TLKM266
5.Bank Mandiri/BMRI2565.Bank Mandiri/BMRI2405.Bank Mandiri/BMRI247
6.Astra/ASII1926.Astra/ASII1866.Astra/ASII197
7.Sampoerna/HMSP1807.Sampoerna/HMSP1637.Sampoerna/HMSP169
8.Chandra Asri/TPIA1398.Chandra Asri/TPIA1358.Chandra Asri/TPIA128
9.Indofood CBP/ICBP1179.Indofood CBP/ICBP1179.Indofood CBP/ICBP117
10.Sinarmas/SMMA10810.Sinarmas/SMMA10710.Sinarmas/SMMA107

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (9/10/2020)

Berdasarkan data di atas, mayoritas kapitalisasi pasar mengalami penguatan dan hanya satu yang cenderung stagnan.

Secara nominal, kenaikan saham BCA tercatat yang tertinggi dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 705 triliun. Nilai market cap-nya naik Rp 33 triliun dalam sepekan.

Disusul kenaikan market cap PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) yang naik sebesar Rp 17 triliun menjadi Rp 180 triliun, disusul market cap PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang naik Rp 16 triliun menjadi Rp 256 triliun.

Sementara itu, saham yang market cap-nya cenderung stagnan terjadi di PT Indofood CBP Tbk (ICBP). Sedangkan, saham PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) yang sebelumnya selama 3 pekan berturut-turut cenderung stagnan, kini berhasil naik, walaupun hanya Rp 1 triliun.

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

Sepanjang pekan ini, di dalam negeri sentimen yang datang adalah terkait dari pengesahaan UU Ciptaker yang telah disahkan pada Senin (5/10/2020) lalu.

Beragam pihak merespons positif UU Ciptaker yang diharapkan bisa mengerek investasi dan menciptakan lapangan kerja baru ini. Namun, juga tak sedikit yang meragukan, karena hak-hak buruh yang tercabut serta situasi pandemi corona (Covid-19) di tanah air yang masih belum terkendali.

UU Ciptaker sempat menuai gelombang proter dikalangan para buruh dan mahasiswa. Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa karena dinilai UU ini dinilai tidak berpihak kepada masyarakat kalangan kecil, terutama para buruh.

Namun, aksi unjuk rasa yang sebelumnya damai, pada sore hari Kamis (8/10/2020), unjuk rasa tersebut malah menjadi ricuh. Beberapa fasilitas umum seperti halte Transjakarta, pos polisi, hingga bioskop dirusak hingga dibakar oleh massa provokator aksi.

Tercatat sebanyak 8 halte transjakarta, 2 pos polisi, 1 bioskop, bahkan kantor Kementerian ESDM tak luput dari serangan oleh provokator.

Selain dari pro-kontra UU Ciptaker, sentimen dalam negeri lainnya adalah dari data ekonomi yang dirilis selama pekan ini, diantaranya data indeks keyakinan konsumen (IKK) dan data cadangan devisa (cadev).

Indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia pada September 2020 tercatat di angka 83,4, atau turun 3,5 poin dari Agustus 2020 sebesar 86,9.

Penurunan IKK menandakan bahwa daya beli masyarakat masih cukup rendah, karena pandemi virus corona (Covid-19) yang masih belum pasti kapan berakhirnya.

Data ekonomi lainnya, yakni cadangan devisa (cadev). Tercatat cadev Indonesia pada September 2020 turun 1,85 poin menjadi US$135,15, dari Agustus sebesar US$ 137.

Sementara itu, sentimen global pada pekan lalu adalah pernyataan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang menyatakan akan menjajaki pemberian stimulus lanjutan di tengah masih berlangsungnya negosiasi stimulus fiskal pemerintah AS.

Drew Hammill, Wakil Kepala Staf Nancy Pelosi, mengirim cuitan di akun Twitter-nya, menyebutkan bahwa Ketua DPR dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin telah berbicara selama 40 menit, dengan berfokus menentukan apakah ada prospek kesepakatan soal stimulus.

Kabar itu mengafirmasi arah positif pembicaraan, sebagaimana yang dikatakan Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis pagi. Dia mengatakan bahwa pihaknya dan Partai Demokrat telah memulai kembali "pembicaraan yang sangat produktif."

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Cap Emiten Rontok, 3 Besar Masih BBCA, BBRI & UNVR

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular