Saat Keluarga Salim Disalip Keluarga Yap di Bisnis ROTI

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 October 2020 14:27
Wendy Yap (kiri pojok), Foto:Detik
Foto: Wendy Yap (kiri pojok), Foto:Detik

Jakarta, CNBC IndonesiaEmiten konsumer milik Grup Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) baru saja mengumumkan penjualan saham treasuri, hasil dari buyback saham, kepada Lief Holdings Pte. Ltd pada Senin awal pekan ini (5/10/2020).

Dengan demikian, Lief Holdings resmi menjadi pemegang 6,06% saham ROTI atau sebanyak 375.033.700 saham.

Masuknya Lief Holdings menandai perubahan saham di perusahaan roti yang berdiri sejak 1995 ini.

Jadi, pemegang saham ROTI kini dipegang oleh Grup Salim lewat PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) sebesar 25,77%, Bonlight Investments Limited 20,79%, Demeter Indo Investment Pte Ltd 19,64%, Pasco Shikishima 8,50%, Lief Holdings 6,06%, dan investor publik 19,23%.

Menariknya, Lief Holdings dan juga Bonlight adalah perusahaan yang sama-sama dimiliki oleh Keluarga Yap dan Ibu Wendy Sui Cheng Yap (Presiden Direktur ROTI saat ini), meski manajemen ROTI menyebutkan Lief Holdings tidak memiliki saham dalam Bonlight.

Artinya jika kepemilikan saham Lief Holdings dan Bonlight digabung, maka porsi saham Keluarga Yap menjadi 26,85%, melebihi porsi saham Grup Salim sebesar 25,77% lewat DNET. 

Hanya saja belum diketahui secara pasti pemegang saham terakhir (beneficial ownership) dari pemegang saham lain termasuk Demeter Indo, dan Pasco Shikishima, apakah terafiliasi dengan Salim atau tidak.

Pemegang saham awal ROTI di 1995, sebelum IPO, dok. ProspektusFoto: Pemegang saham awal ROTI di 1995, sebelum IPO, dok. Prospektus
Pemegang saham awal ROTI di 1995, sebelum IPO, dok. Prospektus

Mengacu prospektus ROTI saat mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 28 Juni 2020, disebutkan Bonlight adalah perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Island (BVI) pada 2 Januari 1997.

Pengurusnya yakni Wendy Sui Cheng Yap dan Emily Yap Lan Cheng.

Adapun pemegang saham Bonlight yakni The PY Family Foundation, yang berbasis di Panama sebesar 80% dan Sari roti TM Limited yang berbasis di BVI sebesar 20%.

Profil perusahaan dan laporan keuangan ROTI mengungkapkan profil Wendy Yap.

Wendy menjabat Presdir Sari Roti sejak tahun 1998 hingga saat ini. Dia juga menjabat PT Suryamas Dutamakmur Tbk (sejak 1994), dam sebelumnya menjabat sebagai Presdir di PT Wendy Citarasa (1990-1995), Alternate Director di Kerry Trading Hongkong (1988-1998), dan President di Wemith Corporation California, AS (1977-1991).

Dia juga pernah menjabat Presdir di Prima Development Company, AS (1977-1993). Wendy lulus Bachelor of Commerce dari University of Melbourne di 1977. Saat ini dia juga menjabat Direktur Bonlight, Direktur PT Sentragraha Sentosa, Direktur PT Nusaplaza Indah, dan Direktur PT Saripuri Permai Hotel.

ROTI melakukan IPO pada 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.

Pemegang saham ROTI sebelum IPO 2010, dok. ProspektusFoto: Pemegang saham ROTI sebelum IPO 2010, dok. Prospektus
Pemegang saham ROTI sebelum IPO 2010, dok. Prospektus

Perusahaan didirikan pada 1995 sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nama PT Nippon Indosari Corporation, dengan mengoperasikan pabrik pertama di Cikarang, Jawa Barat.

Pada tahun 1996, perusahaan meluncurkan produk komersial pertama dengan merek "Sari Roti" dan di tahun 2001, perseroan meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin (roti tawar danroti manis).

Tahun 2003, perseroan mengubah nama perseroan dari PT Nippon Indosari Corporation menjadi PT Nippon Indosari Corpindo.

Pengalihan saham

Pada Senin awal pekan ini, manajemen ROTI menjelaskan, telah menjual seluruh saham treasuri sebanyak 375.033.700 saham yang sebelumnya sempat dibeli kembali secara bertahap (buyback) pada periode 20 Juli 2018 dan 11 Juni 2020.

Dalam buyback saham tersebut, harga rata-rata saham treasuri yang dibeli yakni di level Rp 1.148/saham.

Jumlah dana yang diperoleh oleh perseroan setelah pelaksanaan pengalihan saham ini sebesar Rp 459,42 miliar.

"Pengalihan dilaksanakan oleh Lief Holdings Pte Ltd pada 5 Oktober dengan membeli sebanyak 375.033.700 saham dari perseroan, dengan menggunakan PT BCA Sekuritas," kata Sekretaris Perusahaan ROTI, Sri Mulyana, dalam keterbukaan informasi, Senin (5/10).

Pengalihan ini juga terkonfirmasi dengan adanya transaksi tutup sendiri (crossing saham) yang dilakukan di saham ROTI lewat BCA Sekuritas.

Data perdagangan mencatat, investor asing masuk melalui broker BCA Sekuritas (kode SQ) dengan melakukan pembelian sebanyak 3.750.337 lot di harga Rp 1.225/unit sehingga dana yang digelontorkan mencapai Rp 459 miliar.

Sri menjelaskan, pengalihan saham yang dilakukan oleh perseroan kepada Lief Holdings akan mencerminkan komitmen dan dukungan penuh Wendy Yap terhadap perkembangan potensi bisnis perseroan di masa yang akan datang.

Dana hasil pengalihan tersebut tersebut akan digunakan untuk keperluan ekspansi usaha perseroan dalam rangka pengembangan pasar produk roti di Indonesia.

Dana itu juga akan dipakai untuk membayar utang jangka pendek perseroan sehingga beban bunga perseroan berkurang.

Rencana pengalihan saham ini adalah transaksi afiliasi namun tidak mengandung benturan kepentingan, maka perseroan dikecualikan untuk mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam peraturan OJK.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Revenue Turun, Laba Sari Roti Q3 Ambles 40% Jadi Rp 127 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular